Bulu Perindu Sukma


https://encrypted-tbn1.google.com/images?q=tbn:ANd9GcSMuyclZRZF-E5jwtOBQjHBauWr8ApIiVvOzvpSnDtVTLyvMhvk_A


Bulu Perindu Asli Kalimantan 082168589479 /2683F21E


http://3.bp.blogspot.com/-xmTT4hSP4Y0/U3cXlQ58WEI/AAAAAAAAAGE/YVDQ8thOGbo/s1600/10342009_474747462656295_8105383633532268584_n.png


Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..



Ciri - ciri keaslian





Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing. Sepasang Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling mendekat dan melilit.


Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma





mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim


khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.


mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim


Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk


menggunakan bulu perindu ini.


kekuatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi


khasiatnya antara lain..


pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.





"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"



"Bagi
Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah
asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris
usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"




























Gak
banyak-banyak deh, Cuma mo bilang makasih kepada Bapak Hendro Susilo
atas bantuannya. Kini istri saya semakin sayang dan perhatian , Buluh
perindunya mantabs banget deh pokoknya.




Mondanamondan***@gmail.com

Muhammad Akbar

Karyawan Bank Swasta
Jl. Pahlawan No. 59 Bandung



Awalnya
percaya nggak percaya sih. Namun ternyata gadis impianku kini bisa
berada di sampingku. Buluh perindu dari Bapak Hendro Susilo memang bisa
diandalkan.tempo beberapa hari sudah ada reaksinya Terima kasih saya
ucapkan kepada Bapak Hendro S.




Hari Purwanto Jaya
Staff Accounting Perusahaan Asing
Rohmat _ megacom***@yahoo.co.id


SMK Tunggal Cipta, Sambirejo, Barukan, Manisrenggo





Ragu
pada saat melihat-lihat di google karena memang sangat banyak yang
menawarkan Buluh Perindu. Belum lagi komentar dari orang-orang yang
bernada “miring” ditambah lagi dengan pengalaman pahit product sejenis
yang tidak bereaksi apa-apa membuat saya menjadi malas. Tapi entah
kenapa dengan Bapak hendro Susilo ini saya merasakan ada yang berbeda,
akhirnya saya putuskan untuk mencoba menggunakan Buluh Perindu dari
bapak Hendro Susilo dengan modal spekulasi. Kalau berhasil ya
Alhamdulilah jika masih gagal ya sudahlah namanya juga usaha. Beberapa
waktu sejak order Buluh Perindu datang sepertinya tidak terjadi
perubahan namun saya tetap konsisten menjalanka Ibadah dan senantiasa
berdoa dan tidak berapa lama akhirnya masalah saya terselesaikan. Usaha
saya lancar jaya..




Dedi Mulyono
Pengusaha Bisnis Retail
Hallibrezekimelim***@yahoo.com


Jl.Jend.Sudirman no.32 Makasar





Mohon
maaf kepada Bapak Hendro Susilo, awalnya saya sempat meremehkan Buluh
Perindu dari Bapak karena pengalaman buruk saya menggunakan Buluh
Perindu dari orang lain tidak berhasil. Berkat saran- saran dari Bapak
untuk menjalankan amalan-amalan ibadah dengan konsisten akhirnya saya
dapat menyelesaikan masalah yang mendera saya. Buluh Perindu dari Bapak
Hendro Susilo memang manjur. Terimakasih


Titik _ titikban***@plasa.com


Jl. Gajah Mada, Bangil, Jawa Timur




Akhirnya Hutang Gue bisa gue cicil memang hebat resep dari mas Hendro Susilo. Maju terus Buluh Perindu nya ya mas.


Binsamdonysemestar***@plasa.com


Jl. Raya Cetho - Sukuh, Karanganyar




Mas
Hendro, Masalah sudah terselesaikan, terimakasih banyak. Jempolan
memang Buluh Perindunya. alhamdulillah istri saya yang pergi sudah
kembali ke rumah dan keluarga kami semakin harmonis.


Roihanabadipuls***@ymail.com


Tuban, Jawa Timur




Bener-bener
beda, syarat ndak repot, Buluh Perindunya bisa diwarisin lagi. Dimana
coba bisa nemu produk seperti ini. Btw terimakasih kang Hendro Susilo.
Masalah yang lalu kini tinggal masa lalu. Sekarang saatnya menikmati
kehidupan yang baru. Suamiku sudah tidak suka selingkuh lagi, dan
semakin betah di rumah setelah pulang dari kantor.


dewi _ mutia***@yahoo.com


Playen, Gunungkidul




Asalkan
sabar dan terus berupaya semuanya akan bisa teratasi. Yang penting
jangan menyerah dan tetap lakukan amalan-amalannya dan tunggu hasilnya.
Di di usia yang ke 38 tahun akhirnya saya mendapatkan istri yang cantik
. Saya tidak ragu untuk merekomendasikan produk Bapak Hendro Susilo
yang terkenal dengan Buluh Perindunya.


Sanudin _ sanu***@yahoo.com


Jl Parakan Paat 3 no 142 Rt 01 Rw 07 Kel Cis Endah




Jadi
gak takut nih mo nyicil barang-barang, semuanya bisa terlunasi kok
sekarang. Penghasilan udah nambah, memang gak banyak banget tapi
alhamdulillah . Terima kasih Pak Hendro udah bantuin. dan saya semakin
rajin berinfak atas saran pak Hendro Susilo


imronmuslimin***@gmail.com


Ds. Tegalrejo RT 03 / RW 02 Kec. Merakurak, Tuban




Mau kasih testimoni apa ya? Susah juga kalo gak nyobain sendiri. Pokoke Buluh Perindu. Top markotop deh Mas Hendro nya..


MrMmultisejaht***@rocketmail.com


Kp. Cibogo RT 01 RW 01 Ds. Sukajadi.









Pembayaran dapat di lakukan ke salah satu rekening di bawah ini:


"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"












Bank BCA Kantor Cabang: KCU Bukit Barisan


No. Rekening : 3831172434


Nama Pemilik : Hendro Susilo


Bank Mandiri Kantor Cabang: KCP Medan Simpang pos


No. Rekening : 105-00-1057268-7


Nama Pemilik : Hendro Susilo




setelah transfer harap konfirmasi sms ke no 082168589479 ( Hendro Susilo )
sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu.
bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS
Code Resi Paket pengiriman anda dapat di lihat di " CEK STATUS PENGIRIMAN " di bawah ini










JNE:





TIKI:




POS:



dengan cara memsukkan nomor barcode/resi pengiriman yang akan saya berikan kepada anda melalui email/sms
NB: untuk pemohon agar terlebih dahulu mengirimkan email atau sms ke alamat
dan jika ingin kontak langsung hub atau sms ke no 082168589479


TESTIMONI DARI BB


http://4.bp.blogspot.com/-t9cfv5ch0kA/U3cXbmt5auI/AAAAAAAAAF8/sUX8C0C0GzQ/s1600/6DSAu0a.png


Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia


http://3.bp.blogspot.com/-wcICZA7cex8/UP0_fHW0PiI/AAAAAAAAABg/ELNlcP2U7w0/s1600/Pancur+Batu-20130121-00933.jpg


MAHAR PELET MANTRA 550.000 |MAHAR PELET FOTO |850.000 | MAHAR PELET SEMAR MESEM | 550.000 | MAHAR PUTER GILING 1000.000 | TLP/SMS 082168589479 /2683F21E
CEK RESI LINK : JNE TIKI POS








Rabu, 11 Juni 2014

MESU BUDI MANUSIA DAYAK

Suku ini memegang teguh kehormatan leluhur, setia kawan, jujur dan tenggang rasa. Kebersatuan mereka terhadap alam sekitar adalah hasil dari kepercayaan terhadap dunia magis.



dayak1

Siapapun tak bisa menyangkal kemampuan batin manusia Dayak sangat kuat. Ini adalah hasil dari keakraban manusia Dayak dengan dirinya sendiri dan lingkungannya dan diolah dengan laku perbuatan yang nyata: membela harkat dan martabat kemanusiaan serta alam sekitarnya dengan cara diam dan simbolik.

Salah satu ketua adat dari Etnis Dayak pedalaman menceriterakan bagaimana dia mendapatkan ilmu kesaktian sehingga dia memiliki sejumlah kelebihan yang tidak dimiliki oleh manusia lain. Salah satu pesan penting dan begitu mendalam adalah apa yang biasa didengar oleh para spiritualis di Jawa yaitu etos yang disebut mesu budi, — dari Serat Wedatama. Yaitu bermakna mengandalkan kekuatan batin dan tidak bertumpu pada kemegahan dunia. Bahwa NILAI SESEMANUSIA TIDAK PERNAH DILIHAT DARI HARTA YANG DIA MILIKI, TETAPI DARI APA YANG TELAH DIA PERBUAT UNTUK MANUSIA DAN ALAM SEKITARNYA.

“Di zaman yang semakin bobrok seperti sekarang ini, seharusnya jangan hanya mengejar dunia. Lihat saja semua tokoh besar yang meninggal, tidak terkenal karena kendaraan mewah yang dia miliki, rumah yang dia punya, tetapi karena karya yang telah dia buat selama hidupnya,” katanya.

ok1

Salah satu adat yang diyakini manusia Dayak adalah menganggap tabu untuk menebang pohon di sekitar daerah itu, sehingga timbul berbagai istilah hutan adat atau hutan keramat yang dikenal sejak zaman nenek moyang mereka. Sayangnya, masih banyak oknum-oknum yang secara membabi buta melakukan penebangan hanya untuk kepentingan pribadi tanpa memikirkan akibat yang timbul dari perbuatannya tersebut.

Tidak sedikit dari wilayah hutan yang diklaim masyarakat Dayak setempat sebagai hutan adat, dijadikan areal penebangan hutan secara liar. Lagi-lagi sangat disayangkan, masyarakat Dayak setempat harus gigit jari terhadap para penebang yang sebenarnya telah melakukan pantangan adat dan pantas menerima hukuman, baik hukum positif maupun adat. Mereka tidak dapat berbuat banyak melihat hal itu. Selain menjadi penonton yang baik mereka lebih banyak diam, karena keterbatasan pengetahuan. Sementara aparat yang seharusnya menjadi pelindung bagi justeru ikut-ikutan menjarah hasil penebangan liar tersebut. Padahal selama ini, jika manusia Dayak memang harus melakukan penebangan kayu untuk membuka lahan atau dijadikan bahan baku membuat rumah, sebelumnya melakukan suatu upacara adat dengan berbagai sesaji.

Itu sebabnya saat terjadi kerusakan hutan yang parah di Kalimantan, manusia Dayak sangat gelisah dan tiada henti memprotes. Salah satu protes itu berbentuk pernyataan bersama menolak perusakan hutan. Misalnya protes yang dilancarkan Forum Kampung Dayak Punan Hulu Kelay yang terdiri dari Kampung Long Suluy, Long Lamcin, Long Lamjan, Long Keluh, Long Duhung, dan Kampung Long Beliu Kabupaten Berau. Mereka memberikan pernyataan:

Bahwa; hutan, air, sungai, pohon buah, pohon madu, tanaman obat, binatang buruan, rotan, emas dan sumber-sumber alam lainnya adalah tempat hidup dan sumber kehidupan kami dan kami harus menjaganya untuk memastikan sumber-sumber alam tersebut, akan
terus ada dan tersedia sebagai amanah pendahulu kami dan untuk kehidupan kami sekarang dan kehidupan generasi penerus kami pada masa yang akan datang, dengan ini kami sampaikan pernyataan kami untuk semua pihak:

1. Menolak penambangan sumberdaya alam, terutama tambang emas dengan menggunakan alat-alat mesin dan zat-zat yang membahayakan, kecuali dilakukan secara tradisional (dulang) seperti yang diajarkan oleh manusia tua kami secara turun-temurun.
2. Tidak menerima segala bentuk perkebunan besar, yang membuka hutan secara luas dan dapat menghabiskan sumberdaya alam sebagai tempat kami menggantungkan hidup dan kehidupan.
3. Menolak segala bentuk kegiatan penebangan liar yang dilakukan oleh siapapun dan dalam bentuk apapun.
4. Menolak segala bentuk perburuan binatang yang dilindungi baik yang dilindungi hukum adat maupun dilindungi hukum positif, kecuali perburuan bintang yang tidak dilindungi untuk kebutuhan hidup kami secara terbatas
5. Meminta pada semua pihak untuk mengakui dan menghargai hak-hak masyarakat secara adat dalam pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya alam
6. Meminta kepada semua masyarakat yang tinggal dikampung-kampung hulu sungai kelay, untuk secara bersama-sama menjaga dan mempertahankan seluruh sumber-sumber kehidupan kita.

ok3

Pernyataan ini adalah pesan serius dari kalangan komunitas Dayak yang selama ini dipandang rendah, hina, dibodoh-bodohkan dan dianggap sebagai “suku terasing” atau “primitif.” Jika kita memahami budaya Dayak, maka kebangkitan untuk tidak diam melihat kerusakan lingkungan ini bisa digambarkan bahwa naga yang tinggal di lubuk sungai telah muncul ke permukaan dan menghempas-hempaskan ekor raksasa perkasanya.

Dalam khasanah Budaya Dayak, manusia harus meyakini adanya konsep hidup-mati: “RENGAN TINGANG NYANAK JATA” (anak enggang, putera-puteri naga), yang dilambangkan oleh enggang dan naga (jata) di seluruh pulau Kalimantan, bukanlah manusia agresif. Tapi jika berkali-kali diagresi dalam berbagai bentuk, mereka akan melakukan perlawanan “ISEN MULANG” yang artinya “takkan pulang kalau tak menang”. Secara fisik terbaca pada “lahap” (pekikan perang) atau “lawung bahandang” (ikat kepala merah) dan “mangkok merah”.

Aksi Dayak ini hanya dilakukan jika mereka sampai pada batas kesabaran, apabila bumi dan mereka terus dirusak, apabila “sumpah potong rotan” dan upacara sejenis sudah dilakukan dan terus-menerus dilanggar. Padahal sejatinya, manusia Dayak termasuk manusia pendiam dan banyak bicara dengan bahasa isyarat, tatapan mata dan pengamatan serta mencermati kata oleh adanya tradisi mantera yang kuat di kalangan komunitas mereka. Mantera adalah satunya kata dan tindakan, keyakinan pada makna kata.

Manusia Dayak mengenal zat tertinggi yang menciptakan dunia dan segala isinya. Itu tersirat dalam adat, mitos-mitos tentang kejadian alam semesta dan manusia yang memperlihatkan keterkaitan-keterkaitan antara manusia dengan makhluk-makhluk lain serta alam lingkungan sekitarnya. Keyakinan terhadap zat tertinggi atau Tuhan itu tersurat dalam keyakinan mereka terhadap adanya dunia batin (inner world) yang memiliki kekuatan magis yang mengendalikan alam semesta. Berbagai nama-nama pengetahuan batin manusia Dayak tersebut diantaranya: Parang-maya, Pipit Berunai, Tumbak Gahan, Awoh, Kiwang, Kibang, Pakihang, Panikam Jantung, dan Petak Malai, dan Pantak.

Dalam mitologinya, manusia Dayak mengenal empat tingkatan dewa-dewa sebagai kekuatan alam yang tinggi. Mereka adalah:

(1) NEK PANITAH. Nek Panitah adalah dewa tertinggi. Ia hidup bersama istrinya yang bernama Nek Duniang. Anak Nek Panitah dengan Ne’ Duniang bernama Baruakng Kulub. Panitah = perintah.

(2) JUBATA. Jubata adalah roh-roh yang baik. Jumlah mereka banyak. Tiap sungai, gunung, hutan, bukit mempunyai jubata. Yang terpenting adalah jubata dari bukit bawakng. Apa’ Manto Ari adalah raja dari bukit bawakng.

(3) KAMANG. Kamang adalah roh-roh leluhur dari orang dayak. Ia berpakaian cawat dan kain kepala warna merah dan putih diputar bersama ( tangkulas ). Ini juga pakaian dari pengayau kalau mereka pulang dengan membawa hasil. Kamang pandai melihat, mencium bau dan makanannya darah. Ini terlihat dari upacara-upacara adat. Darah untuk kamang dan beras kuning untuk jubata. Kamang tariu dan kamang 7 bersaudara. Kamang tariu adalah adalah Kamang Nyado dan Kamang Lejak. Sedangkan kamang 7 bersaudara adalah Bujakng Nyangko ( yang tertua ) tinggal dibukit samabue, Bujakng Pabaras, Saikng Sampit, Sasak Barinas, Gagar Buluh, Buluh Layu’ dan Kamang Bungsu ( dari Santulangan ). Bujakng Nyangko adalah kamang yang baik. Sedangkan yang lain terkadang baik dan terkadang jahat. Saikng sampit, Sasak Barinas, Gagar Buluh dan Buluh Layu’ adalah kamang yang sering tidak senang dan menyebabkan pada waktu itu penyakit dan kematian. Kamang Tariu dengan 7 bersaudara itu adalah pelindung dari para pengayau.

(4) ANTU. Jumlah antu ( hantu ) banyak sekali. Dalam arti tertentu, mereka kurang lebih jiwa orang mati. Antu selalu menyebabkan penyakit pada manusia, binatang maupun tumbuhan. Antu cacar menyebabkan penyakit pada manusia. Antu apat menyebabkan penyakit padi dan antu serah menyebabkan banyak tikus makan padi diladang.

Kepercayaan pada 4 tingkat makhluk supranatural inilah yang melahirkan asas-asas kehidupan mereka, yakni:

(1) PAMA. Pama artinya kekuatan yang membawa keuntungan. Pama hanya dimiliki oleh orang besar dan juga pengayau yang berhasil. Mereka mempunyai pama karena dianggap mereka mempunyai hubungan keatas, dengan jubata. Kalau orang yang mempunyai pama meninggal, pama pindah kepantak yang pada akhirnya ditempatkan dipadagi. Kata pama sendiri berasal dari bahasa sanskrit = umpama, berarti gambaran. Pantak adalah gambaran seseorang yang mempunyai pama pada waktu dia hidup.

(2) JIWA. Orang Dayak mengenal ada 7 jiwa. Yaitu :

ok5

NYAWA. Hanya manusia dan binatang yang mempunyai nyawa. Nyawa hilang waktu meninggal.

SUMANGAT. Bukan hanya manusia mempunyai sumangat, tetapi juga binatang, tanaman dan benda-benda. Ini dapat dilihat dari doa-doa persembahan yang selalu diakhir dengan memanggil kembali sumangat manusia, padi, babi, ayam, beras, emas, perak dan semua milik rumah. Sumangat dengan mudah keluar dari tempatnya. Kalau terkejut, sesudah suatu perbuatan yang berbahaya yang didampingi oleh ketakutan, sesudah memandikan anak kecil ( bahaya sumangat anak hilang bersama dengan air ). Sesudah melahirkan juga diadakan upacara nyaru’ sumangat. Cara sederhana untuk memanggil sumangat kembali : kurrr….a’ sumangat. Mimpi disebabkan oleh sumangat, karena itu sumangat berjalan. Kalau kita sebut nama seseorang, sumangatnya pasti datang dengan kita dan kita akan bertemu dengan semangat orang itu dalam mimpi. Tempat sumangat ada dalam badan. Sumangat dikembalikan dalam badan oleh dukun baliatn lewat telinga kiri. Sesudah manusia meninggal, sumangatnya tidak menjadi pidara, tetapi pergi ke subayatn. Sumangat dari orang yang dibuatkan pantak pergi ketempat pantak itu dan bergabung dengan kamang.

AYU. Tempat ayu ada dibelakang badan. Kalau ayu pergi, ayu dikembalikan dipermulaan punggung ( ka’ pungka’ balikakng ), dibawah leher. Ayu melindungi manusia dari belakang. Penyakit yang disebabkan oleh kehilangan/kepergian ayu jauh lebih parah daripada penyakit yang disebebkan oleh kepergian sumangat. Dikatakan “ lapas ayu “ atau rongko’ (sakit ayu ). Sesudah orang meninggal, ayu menjadi pidara dan tetap tinggal bersama dengan badan. Ada hubungan erat antara ayu dengan hantu. Ayu juga disebut hantu.

SUKAT. Dalam doa selalu dikatakan “ sukat nang panyakng satingi diri’ “ artinya sukat yang panjang setinggi kami sendiri. Pertama sukat menunjuk kepada satu bagian dari badan manusia, mulai dari atas kepala lewat otak ke sumsum belakang. Penyakit bisa disebabkan oleh kekurangan sukat.

BOHOL. Bohol bersifat anatomis yakni garis perut dari tulang dada ke pusat atau lebih khusus tempat dibawah tulang dada yang berdenyut. Kurang bohol atau bohol yang tidak lurus adalah sala satu sebab penyakit. “ kakurangan sukat nang manyak, kakurangan bohol nang jarakng “ demikian dukun menyebutkan sebab penyakit pasiennya. Penyakit karena kekurangan bohol terutama dialami oleh anak kecil. Dari wnaita yang sulit beranak dikatakan “ mereng bohol anak “ artinya bohol anak bayi miring. Dukun baliatn pandai mencari bohol yang hilang.

LEO BANGKULE. Leo Bangkule berarti jantung, hati, paru-paru atau semua organ dalam perut manusia. Dalam doa, leo bangkule sering diundang kembali. Bersama dengan leo bangkule selalu dikatakan : tali nyawa atau tali danatn atau tali dane. Untuk manusia, tali nyawa berarti saluran pencernaan.

NENET SANJADI. Nenet Sanjadi disebut juga saluran pernafasan ( tali sengat ), permulaan dari tali mulai dari karukok (kerongkongan ).

Manusia dayak memegang 5 prinsip kehidupan yang ditetapkan berdasarkan adat, yaitu: HIDUP HARUS TOLONG MENOLONG, HARUS HIDUP MEMPERTAHANKAN KEAMANAN RAKYAT DAN DESA, TIDAK BOLEH HIDUP TIPU-MENIPU, HARUS JUJUR DAN ADIL, DAN HARUS HIDUP SETALI SEDARAH. Bagi pelanggar 5 sumpah adat ini, maka akan diberlakukan Hukuman adat bagi manusia

Secara ringkas, Manusia Dayak yakin bahwa ada dua ruang lingkup alam kehidupan, yaitu kehidupan alam nyata dan kehidupan alam maya. Yang berada di alam kehidupan nyata ialah makhluk tak hidup, tumbuh-tumbuhan, hewan dan manusia. Sedangkan yang berada di alam kehidupan maya antara lain: Ibalis, bunyi’an, antu, sumangat urang mati, dan Jubata (Tuhan).

Kedua alam kehidupan ini dapat saling pengaruh-mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Kekuatan supranatural yang dimiliki oleh manusia adalah salah satu contoh dari akibat tersebut di atas. Untuk menjaga keseimbangan antara kehidupan alam nyata dan kehidupan alam maya, serta untuk menata seluruh aspek kehidupan warganya, hubungan timbal-balik sesama warganya, hubungan warganya dengan alam lingkungannya, serta penciptanya/Jubata agar tetap serasi dan harmonis, nenek moyang para leluhur mereka telah menyusun secara arif dan bijaksana ketentuan-ketentuan, aturan-aturan yang harus ditaati dan dijadikan pengangan hidup bagi seluruh warganya dan warga keturunannya dari generasi ke generasi sampai kini.

Manusia Dayak dalam menjalani rutinitas kehidupannya tidak lepas dari praktek religius tradisionalnya yang diwarisi oleh para leluhurnya, terutama dalam interaksinya dengan alam lingkungannya. mereka percaya bahwa dalam usaha mendapatkan rejeki, kesehatan dan keselamatan dalam kehidupan ini tidak hanya bertumpu pada usaha kerja keras saja, tetapi juga pada harapan adanya campur tangan dari “apa” yang mereka yakini.

Hal ini dapat dilihat dari doa dalam setiap acara ritual yang disampaikan oleh penyangohotn (imam):

“BUKOTNNYO UNANG I-MANTABOK I-MAROMPOKNG ADAT ATURAN ANYIAN, IO INURUNAN AMPET I NE’ UNTE’ I KAIMANTOTN, NE’ ANCINO I TANYUKNG BUNGO, NE’ SARUKNG I SAMPURO, NE’ RAPEK I SAMPERO’, NE’ SAI I SABAKO’, NE’ RAMOTN I SAA’U, NE’ RANYOH I GANTEKNG SIOKNG. ANGKOWOLAH ANGKENYO KAMI ANAK PARUCU’E MAKE IO DAH TINGOR-KAMANINGOR, DAH PAHIYAK DAH GOEHOTN KAMI IHANE.”

Bukanlah adat dan aturan ini hasil rekayasa semata-mata, namun dia diturunkan oleh mereka (para leluhur) yang bernama Nek Unte’ yang tingggal di kaimantotn, Nek Bancino (leluhur dari etnis cina) di Tanyukng Bungo, Nek Sarukng di bukit sampuro, Nek Rapek di sungai Sapero’, Nek Sai di bukit Sabako’, Nek Ramotn di bukit saba’u Nek Ranyoh di Gantekng Siokng. Karena itu generasinya menggunakannya yang diwarisi dari generasi yang menjadi tuntutan kehidupan kami.

Dalam adat terkandung segala aturan, norma dan etika yang mengatur korelasi manusia dengan manusia, manusia dengan unsur-unsur yang non-manusia dalam sistem kehidupan ini. Ajaran tentang adat (etika) lingkungan hidup yang mengatur korelasi antara manusia dengan alam ini didasarkan pada pandangan dunia yang termuat dalam mitos-mitosnya.

Manusia Dayak memahami alam semesta (kosmos) ini sebagai suatu bentuk kehidupan bersama antara manusia dan yang non-manusia, diluar alam para Jubato (dewa) dan Awo Pamo (arwah para leluhur) yang berada di Subayotn. Bentuk kehidupan itu merupakan suatu sistem yang unsur-unsurnya terdiri dari unsur alam manusia dan alam non-manusia yang saling berkolerasi. Sistem kehidupan itu sendiri merupakan lingkungan hidup manusia dimana manusia hidup dan berkolerasi secara harmonis dan seimbang dengan unsur-unsur lain yang bukan manusia. Hubungan yang harmonis dan seimbang dalam sistem kehidupan dibangun oleh manusia melalui praktik-praktik religi.

Manusia sebagai bagian dari alam memiliki unsur-unsur alam, misalnya, udara, air, dan zat lainnya dalam dirinya. Manusia merupakan mikrokosmos (bagian dari dalam sistem alam semesta (kosmos) ini dan setiap unsur dalam sistem itu masing-masing memiliki nilai dan fungsinya yang saling mendukung dalam satu kesatuan yang harmonis dan seimbang.

Alam berkomunikasi dengan manusia antara lain melalui tanda-tanda yang diberikan. Sebaliknya bentuk komunikasi manusia dengan alam melalui praksis (tindakan nyata dan disadari) dan praktik religiusnya. Beberapa contoh bentuk pemahaman manusia sebagai bagian dari alam yang berkolerasi dalam misalnya, kematian dipahami sebagai peristiwa kembalinya dan menyatunya jasad manusia dengan alam dunia (taino) serta sengat atau ayu (jiwa) dengan Subayotn.

Saat manusia akan meninggalkan dunia, alam mengkomunikasikannya pada mnusia berupa tanda dalam bentuk suara dari sejenis mahluk alam yang disebut Tirantokng. Suara itu menyerupai bunyi sebuah parang besar beradu dengan alas kayu terjadi pada malam hari antara pukul 10.00 hingga 12.00. Tanda ini diartikan bahwa hantu telah memotong-motong badan orang itu hingga meninggal. Orang segera tahu bahwa dalam beberapa hari akan ada yang meninggal dunia di desanya atau desa sekitarnya.

Saat orang itu akan menghembuskan nafasnya yang terakhir (NGOOH), pada malam sebelumnya suara riuh rendah dari mahluk malam di rimba terdengar tidak seperti biasanya. Peristiwa ini bisa dialami oleh mereka yang menunggu durian atau berburu pada malam hari (NERENG). Orang menafsirkannya bahwa alam bersorak-sorai menyambut kedatangan manusia yang akan menyatu kembali dengannya. Tidak ada kebiasaan membersihkan dan menyembahyangi dalam kehidupanmasyarakat Dayak. Pohon-pohon dan semak dibiarkan tumbuh lebat disekitar kuburan. Masyarakat takut untuk membersihkannya karena arwah manusia yang dikubur itu akan marah dan menyakitinya.

Jenasah itu dikubur tanpa nisan. Rangkaian peristiwa kematian yang dialami dalam kehidupannya membuat masyarakat Dayak berkesimpulan bahwa MANUSIA ITU BETUL-BETUL TELAH KEMBALI DAN MENYATU DENGAN ALAM KARENA DIA SESUNGGUHNYA BERASAL DARI ALAM. MANUSIA YANG SUDAH MOMO’ (MENINGGAL DUNIA) ITU SESUNGGUHNYA TELAH KEMBALI KE BINUO (TEMPAT) ASALNYA.

Selain menjalin keakraban kepada makhluk lain yang tidak terlihat, Manusia juga perlu menjalin kerjasama erat dengan binatang sebagai sesama adalah mahluk ciptaan Tuhan. Oleh karena itu ada salah satu suku dayak yaitu Suku Dayak Ngaju menempatkan binatang pada tempat yang istimewa, antara lain:
a. Burung Tingang merupakan lambang kemasyuran dan keagungan.
b. Burung Antang (Elang) merupakan lambang keberanian, kecerdikan serta kemampuan memberikan petunjuk peruntungan baik buruk. Dalam acara ritual “menenung” atau acara “menajah antang” untuk mengetahui “Dahiang-Baya”, maka burung Antang digunakan sebagai mediator.
c. Burung Bakaka diyakini memberikan petunjuk bagi pencari ikan apakah memperoleh banyak ikan atau tidak. Demikian juga burung perintis.
d. Burung Kalajajau/ Kajajau (Murai) dianggap sebagai burung milik dewa. Memperlakukan burung Kalajajau/ Kajajau (Murai) dengan semena-mena dapat membawa malapetaka.
e. Burung Tabalului, Kangkamiak dan kulang-kulit sebagai kelompok burung hantu diyakini sebagai burung iblis.
f. Burung Bubut mampu memberikan informasi bahwa tidak alam lagi permukaan air sungai akan meluap atau terjadi banjir.
g. Tambun (ular besar / ular naga) melambangkan kearifan, kebijakan sarana, dan kekuatan.
h. Buaya sering dianggap sebagai penjelma mahluk alam bawah (jata).
i. Angui (Bunglon) diyakini sebagai perwujudan saudara Ranying Hatala Langit yang bungsu.

Meskipun binatang adalah mahluk ciptaan Tuhan dengan derajad yang lebih rendah dari pada manusia, namun manusia harus tetap menjaga keseimbangan populasinya agar supaya keseimbangan alam tetap terpelihara. Dalam kehidupan Masyarakat Dayak, adat melarang siapapun menganiaya binatang. Sebaliknya adat juga melarang manusia mempunyai hubungan yang lebih dengan binatang atau disetubuhi oleh binatang. Apabila hal itu terjadi maka orang tersebut merupakan manusia terkutuk.

Demikian sedikit uraian tentang dunia mistik Budaya Dayak. Tulisan ini hanya sebagai pintu masuk yang perlu ditindaklanjuti dengan berbagai penelitian mengingat suku Dayak tersebar di hampir seluruh Pulau Kalimantan yang luas. Kekayaan budaya spiritual dan mistik di tanah air kita memang luar biasa dan perlu terus dilestarikan, dilindungi dan  dikembangkan.

Wong Alus

Tidak ada komentar:

Posting Komentar