“Ya Allah, Ajari Kami Ingat Kepada-Mu, Bersyukur & Khusyu’ Beribadah”
Assalamu’ alaikum Wr. Wb.
Salam pamuji rahayu katur dulur-dulur semuanya
Dengan
nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi
Allah, yang maha mengetahui seluruh rahasia tersembunyi dan dimana hati
mukminin bergetar tatkala mendengar asma-Nya. Shalawat dan salam semoga
tercurah pada penghulu sekalian Rasul, penyempurna risalah Ilahi beserta
keluarganya.
Saya ucapkan banyak terima kasih atas partisipasi
dulur-dulur aktivis Kampus Wong Alus di seluruh nusantara dalam
kontribusinya pada syiar Islam di bidangnya masing-masing. Dan saya
menghaturkan terima kepada para pini sesepuh atas wejangannya yang
bermanfaat dalam menuju kehadirat Ilahy.
Monggo kita lanjutkan belajarnya tentang Hakikat Manusia Dalam Menuju Illahi Bab-2
Raga
manusia termasuk kedalam derajat terendah, sementara ruh manusia
termasuk ke dalam derajat tertinggi. Hikmah yang terkandung dalam hal
ini ialah bahwa manusia mesti mengemban beban amanat pengetahuan tentang
Allah. Karena itu mereka harus mempunyai kekuatan dalam kedua dunia ini
untuk mencapai kesempurnaan. Sebab tidak sesuatupun di dunia ini yang
memiliki kekuatan yang mampu mengemban beban amanat. Mereka mempunyai
kekuatan ini melalui esensi sifat-sifatnya (sifat-sifat ruhnya), bukan
melalui raganya.
Karena ruh manusia berkaitan dengan derajat
tertinggi dari yang tinggi, tidak satupun di dunia ruh yang menyamai
kekuatannya, entah itu malaikat maupun setan sekalipun atau segala
sesuatu lainnya. Demikian pula, jiwa manusia berkaitan dengan derajat
yang paling rendah, sehingga tidak sesuatupun di dunia jiwa bisa
mempunyai kekuatannya, entah itu hewan dan binatang buas atau yang
lainnya. Ketika mengaduk dan mengolah tanah, semua sifat hewan dan
binatang buas, semua sifat setan, tumbuh-tumbuhan dan benda-benda mati
diaktualisasikan. Hanya saja, tanah itu dipilih untuk mengejawantahkan
sifat “dua tangan-Ku”. Karena masing-masing sifat tercela ini hanyalah
sekedar kulit luarnya saja, di dalam setiap sifat itu ada mutiara dan
permata berupa sifat illahi.
Penjelasan diatas merupakan urutan
ungkapan mengenai hakekat diri yang sebenarnya, dimana manusia sebagai
makhluk yang sangat lemah dan hina disisi lain dinobatkan sebagai
“khalifah” (wakil Allah). Bertugas mengatur alam semesta dan merupakan
wakil Allah untuk menjadi saksi-Nya serta mengungkapkan rahasia-rahasia
firman-Nya. Para mahkluk yang lain tidak melihat ada dimensi yang tidak
bisa dijangkau olehnya, ia hanya mampu melihat pada tingkat yang paling
rendah dalam diri manusia. Sementara ia terhijab oleh ketinggian derajat
manusia yang berasal dari tiupan illahi (QS Al Hijir 28-29).
Ungkapan
hakikat manusia mengacu kepada kecenderungan tertentu secara berurutan
dalam memahami manusia. Hakikat mengandung makna sesuatu yang tetap,
tidak berubah-ubah. Yaitu identitas esensial yang menyebabkan sesuatu
menjadi dirinya sendiri.
Al Ghazaly yang hidup pada abad pertengahan
tidak terlepas dari kecenderungan umum pada zamannya dalam memandang
manusia. Didalam buku buku filsafatnya ia mengatakan bahwa manusia
mempunyai identitas esensial yang tetap, tidak berubah-ubah yaitu An
nafs (jiwanya). Yang dimaksud an nafs adalah substansi yang berdiri
sendiri, tidak bertempat dan merupakan tempat pengetahuan intelektual
(al makulat) yang berasal dari alam malakut atau alam amr. Ini
menunjukkkan esensi manusia bukan fisiknya dan bukan fungsi fisik. Sebab
fisik adalah sesuatu yang mempunyai tempat. Dan fungsi fisik adalah
sesuatu yang tidak berdiri sendiri. Keberadaannya tergantung kepada
fisik. Alam al amr atau alam malakut adalah realitas diluar jangkauan
indra dan imaginasi, tanpa tempat, arah dan ruang. Sebagai lawan dari
alam al khalq atau alam mulk yaitu dunia tubuh dan aksiden-aksidennya
esensi manusia, dengan demikian an nafs adalah substansi immaterial yang
berdiri sendiri dan merupakan subyek yang mengetahui (Bashirah).
Untuk
membuktikan adanya substansi immaterial yang disebut an nafs, Al
Ghazaly mengemukakan beberapa argumen. Persoalan kenabian, ganjaran
perbuatan manusia dan seluruh berita tentang akhirat tidak ada artinya
apabila an nafs tidak ada, sebab seluruh ajaran agama hanya ditujukan
kepada yang ada (al maujud) yang dapat memahaminya. Yang mempunyai
kemampuan bukanlah fisik manusia sebab apabila fisik manusia mempunyai
kemampuan memahami, objek-obyek fisik lainnya juga mesti mempunyai
kemampuan memahami. Kenyataan tidak demikian. Argumen bersifat keagamaan
ini , bagaimanapun tidak dapat meyakinkan orang yang ragu terhadap
kenabian dan hari akhirat. Karena untuk mempercayai argumen ini orang
terlebih dahulu harus percaya akan kenabian dan hari akhirat.
Selain
itu Al Ghazaly juga mengemukakan pembuktian dengan kenyataan faktual
dan kesederhanaan langsung, yang kelihatannya tidak berbeda dengan
argumen-argumen yang dibuat oleh Ibnu Sina (wafat 1037) untuk tujuan
yang sama, melalui pembuktian dengan kenyataan faktual. Al Ghazaly
memperlihatkan bahwa; diantara makhluk-makhluk hidup terdapat
perbedaan-perbedaan yang menunjukkan tingkat kemampuan masing-masing.
Keistimewaan
makhluk hidup dari benda mati adalah sifat geraknya. Benda mati
mempunyai gerak monoton dan didasari oleh prinsip alam. Sedangkan
tumbuhan makhluk hidup yang paling rendah tingkatannya, selain mempunyai
gerak yang monoton, juga mempunyai kemampuan bergerak secara
bervariasi. Prinsip tersebut disebut jiwa vegetatif. Jenis hewan
mempunyai prinsip yang lebih tinggi dari pada tumbuh-tumbuhan, yang
menyebabkan hewan, selain kemampuan bisa bergerak bervariasi juga
mempunyai rasa. Prinsip ini disebut jiwa sensitif. Dalam kenyataan
manusia juga mempunyai kelebihan dari hewan.
Manusia selain
mempunyai kelebihan dari hewan. Manusia juga mempunyai semua yang
dimiliki jenis-jenis makhluk tersebut, disamping mampu berpikir dan
serta mempunyai pilihan untuk berbuat dan untuk tidak berbuat. Ini
berarti manusia mempunyai prinsip yang memungkinkan berpikir dan
memilih. Prinsip ini disebut an nafs al insaniyyat. Prinsip inilah yang
betul-betul membedakan manusia dari segala makhluk lainnya.
Argumen
kesadaran langsung yang dikemukakan seorang manusia menghentikan segala
aktivitas fisiknya1, sehingga ia berada dalam keadaan tenang dan hampa
aktivitas. Ketika ia menghilangkan segala aktivitasnya, menurut Al
Ghazaly, ada sesuatu yang tidak hilang di dalam dirinya yaitu
“kesadaran” yakni kesadaran akan dirinya. Ia sadar bahwa ia ada. Bahkan
ia sadar bahwa ia sadar. Pusat kesadaran itulah yang disebut an nafs al
insaniyyat (diri sejati). Dikatakan dalam suatu tafsir shafwatu at
tafasir karangan prof. As Shabuny dalam surat Al qiyamah ayat 14: “akan
tetapi di dalam diri manusia ada bashirah (yang tahu).”
Kata
bashirah ini disebut sebagai yang tahu atas segala gerak manusia yang
sekalipun sangat rahasia. Ia biasa menyebut diri (wujud)-nya adalah
“Aku”.
Wujud “Aku” yang memiliki sifat tahu yang memperhatikan
dirinya atas perilaku hati, kegundahan, kebohongan, kecurangan, serta
kebaikan. Ia tidak pernah bersekongkol dengan perasaan dan pikiran, ia
jujur dan suci, sehingga manusia, setan dan jin tidak bisa menembus alam
ini karena ia sangat dekat dengan Allah sekalipun manusia itu jahat dan
kafir. Adalah pernyataan Allah atas pengangkatan sebagai wakil Allah,
sehingga Allah menyebut tentang “Aku” ini sebagai ruh-Ku. Yang oleh As
Shabuny sebagai penghormatan yang maha tinggi seperti penghormatan Allah
terhadap Baitullah (rumah Allah).
Ketika itu yang disadari bukan
fisik dan yang sadarpun bukan fisik. Kesadaran disini tidak melalui
alat, tetapi bersifat langsung. Oleh karena itu subyek yang sadar itu
jelas bukan fisik dan bukan fungsi fisik melainkan sesuatu substansi
yang berbeda dengan fisik.
Mungkin juga dikatakan disini tidak
bersifat langsung, tetapi melalui perantara, yaitu melalui perbuatanku.
Dalam perbuatanku ada yang mendahului, yaitu kesadaran akan aku yang
menjadi subyek perbuatan itu. Kesadaran disini bagaimanapun bersifat
langsung dan terlepas dari aktivitas fisik. Dengan demikian subyek yang
sadar, yang menjadi esensi manusia itu nyata ada dan merupakan substansi
yang berbeda dengan fisik.
Hal ini terbukti ketika manusia
kehilangan aktivitas pada moment menjelang tidur. Sang “Aku” (kesadaran)
mengetahui dengan sadar peristiwa yang dialami pada saat bermimpi.
Begitupun Kehidupan keruhanian dalam mendasari kesadaran ihsan dengan
menghentikan aktivitas fisik sebagai kendali sahwati, maka yang timbul
adalah kesadaran diri yang mampu menembus alam malakut dan uluhiah.
Dimana manusia mencapai puncak eksistensi yang sejati. Kesejatian inilah
yang di tuntut oleh Allah dalam hal melakukan peribadatan, apakah
puasa, zakat, dan shalat. Dengan konteks “ihklaskanlah peribadatanmu
dengan tidak melakukan kesyirikan sedikitpun” (QS. Az Zumar 11 &
14).
Aktivitas ruhani yang diajarkan oleh Allah adalah
peribadatan saum yang mana manusia dalam sementara waktu diwajibkan
mengendalikan emosinya dan aktivitas keinginan hawa nafsu selama satu
bulan di bulan ramadhan. Selama satu bulan penuh menahan rasa dan
keinginan ragawi, samar-samar akan terjadi proses transformasi kejiwaan
yang tadinya emosional berubah menjadi ketenangan, dan fisik seolah
tidak lagi menuruti keinginannya, sehingga sang fisik mengikuti
kehendak-kehendak diri yang sejati. Maka oleh Allah dikatakan mereka itu
telah mendapatkan karunia lailatul qadar, dimana ia mampu menembus
seluruh semesta ruhani dan kembali sebagai manusia sejati dan fitrah.
Keadaan
Fitrah ini diungkap Al qur’an, bahwa apabila telah terjadi fitrah pada
diri manusia maka sesungguhnya fitrah itu sama dengan kehendak Allah
(QS. 30:30): “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada Agama
(Allah); (tetaplah)fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut
fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (itulah) agama yang
lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.”
Dalam hal ini
manusia tersebut mendapat karunia kepatuhan dan ketaqwaan seperti
patuhnya alam semesta serta patuhnya tubuh manusia, dimana dimengerti
bahwa tidak pernah dirinya merencanakan ada, kemudian kenapa aku ini
laki-laki? Atau nafas ini mengalir keluar masuk tanpa aku kehendaki dan
bisakah aku menangguhkan jangan keburu tua dulu. Hal ini merupakan
renungan hakiki, kenapa pikiran ini tidak sepatuh alam dan tubuh yang
diselimuti kekuasaan Allah. Ia begitu tampak jelas dalam gerakan dan
keberadaan alam dan diri ini.
Dengan argumen di atas bahwa an
nafs berdiri sendiri dipertegas bahwa ia tidak bertempat, baik didalam
badan maupun diluar badan. Karena an nafs bukan materi maka dengan
sendirinya tidak mengambil ruang dan tidak mempunyai tempat. Sifat dasar
an nafs tidak mengandung kemungkinan bertempat. Artinya pernyataan
tempat tidak sesuai dihubungkan kepada an nafs, sebagaimana tidak sesuai
sifat mengetahui atau tidak mengetahui diletakkan pada benda mati.
Al
Ghazaly tidak menerima pandangan bahwa an nafs berada di luar badan.
Sebab an nafs dalam keadaan demikian, menurutnya tidak mungkin mengatur
badan, tetapi kalau an nafs berada di dalam badan keberatan lain akan
timbul. An nafs bertempat di dalam badan tidak terlepas dua kemungkinan,
yaitu bertempat pada seluruh badan atau pada sebagiannya saja. Kalau
ber-tempat pada seluruh badan, an nafs semestinya menyusut atau
berpindah, jika sebagian anggauta tubuh manusia terpotong dan ini tidak
mungkin.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa esensi atau
hakikat manusia adalah substansi immaterial yang berdiri sendiri,
bersifat illahi (berasal dari alam amr), tidak bertempat di dalam badan,
bersifat sederhana, mempunyai kemampuan mengetahui dan menggerakkan
badan, diciptakan (tidak kadim) dan bersifat kekal pada dirinya. Ia
ber-usaha menunjukkan bahwa kesadaran jiwa dan sifat-sifat dasarnya
tidak dapat diperoleh melalui akalnya saja, tetapi dengan akal dan sara’
. Untuk itu selain kutipan ayat 29 surat Al Hijir di atas juga
ayat-ayat yang lain yang menerangkan esensi manusia seperti surat Ali
Imron 169 : “Jangan engkau sangka orang-orang yang terbunuh pada jalan
Allah itu mati, mereka itu hidup dan diberi rezeki disisi Tuhan.”
“Katakan jiwa itu dari amr Tuhanku.” (QS. Al Isra 85).
Ayat
yang pertama menunjukkan kekekalan jiwa dan ayat yang kedua untuk
menunjukkan bahwa ia berasal dari dunia yang sangat dekat dengan Allah,
alam amr.
Pembangkitan kesadaran akan diri, dikatakan para ulama
kerohanian sebagai ajang mujahadah untuk menemukan kesejatian, dan
dengan kesejatian itu pula manusia akan mencapai hakikat “diri” serta
terbukanya kebenaran adanya Allah secara hakiki, yakni makrifatullah.
Periode
pertengahan kejayaaan islam di jawa, berlangsung semaraknya hidup
berkerohanian yang dipelopori para dai (wali songo) masa itu.
Namun
kita melihat kelebihan dan kekurangan metode yang diajarkan, masih
banyak menyesuaikan budaya masyarakat kerohanian hindu. Sehingga
peribadatan yang masih tersisa sekarang kelihatan asimilasi peninggalan
hindu dan budha. Akan tetapi kita melihat dengan jernih ajaran yang
disampaikan oleh beliau dengan tetap memurnikan ketauhidan kita kepada
Allah. Misalnya dalam mantra ber-bahasa jawa, tentang perenungan hakiki
manusia serta penyadaran dan pencarian kesejatian yang dikatakan dalam
Al qur’an sebagai “bashirah” (Aku yang mengetahui).
Bismillahirrahmanirrahim
(dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang). Melebu
Allah..metu Allah (masuknya nafas karena Allah…keluarnya nafas karena
Allah). Anekadaken urip iku Allah (yang mengadakan hidup itu Allah).
Utek dunungno kodrate Allah (otak letakkan atas kodrat Allah). Ya Hu …
Allah Ya Hu … Allah Ya Hu … Allah (ya hu … Allah ya hu … Allah ya hu …
Allah). Nabi Muhammad iku utusane Allah (nabi Muhammad itu rasullullah).
Artinya : (perlu diketahui dalam membaca kalimat mantra ini diperlukan penghayatan dan pendalaman makna yang hakiki).
Masuk
dan keluarnya nafas ini adalah kodrat Allah yang tidak bisa dicegah.
Manusia hanya menerima dengan pasrah atas kekuasaan Allah yang meliputi
nafas. Sehingga fikiran ini diajak patuh dan pasrah bersamaan dengan
patuhnya nafas tanpa reserve (totalitas).
Yang mengadakan hidup
pada manusia (semesta) itu adalah Allah. Dimana seluruh makhluk, apakah
itu binatang, manusia, tumbuhan serta bumi, matahari semuanya bergerak
dinamis atas sifat hidup Allah (Al hayyu).
Otak adalah merupakan
bentuk kekuasaan Allah atas manusia, yang mana manusia diwajibkan
berfikir dan berkontemplasi untuk menyatakan sebagai wakil Allah
(khalifah) maka dengan itu otak harus sesuai dengan kehendak-kehendak
Allah (perintah Allah). Wahai zat yang tidak sama dengan makhluknya. Aku
bersaksi bahwa nabi Muhammad itu rasulullah.
Disini kita melihat
sejarah manusia ketika mensikapi atas dirinya dalam pencarian diri
sejati secara universal. Al qur’an telah memaparkan sebelum para pemikir
barat memulai.
Bersambung… Hakikat Manusia Dalam Menuju Illahi Bab-3
“Ya Allah, Ajari Kami Ingat Kepada-Mu, Bersyukur & Khusyu’ Beribadah”
Semoga Allah melimpahkan taufik-Nya (kepada kita semua).
Demikian
Yang Dapat Saya Sampaikan kepada poro dulur-dulur di kampus tercinta
ini, Apabila ada yang benar itu datangnya dari Allah SWT. Kalau ada yang
salah atau kurang itu karena ke bodohan saya pribadi ,untuk itu Saya
Mohon Maaf yang sebesar-besarnya, Karena Manusia Tidak Luput Dari
Kesalahan Atau Kekhilafan.
Billahi taufik wal hidayah .
Wassalamu alaikum wr. Wb.
Ki Ageng JJ
Bulu Perindu Sukma
Bulu Perindu Asli Kalimantan 082168589479 /2683F21E
Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Ciri - ciri keaslian
Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing. Sepasang Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling mendekat dan melilit.
Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma
mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.
mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk
menggunakan bulu perindu ini.
kekuatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
"Bagi
Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah
asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris
usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"
|
Pembayaran dapat di lakukan ke salah satu rekening di bawah ini:
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
| |
| Bank BCA Kantor Cabang: KCU Bukit Barisan No. Rekening : 3831172434 Nama Pemilik : Hendro Susilo |
Bank Mandiri Kantor Cabang: KCP Medan Simpang pos No. Rekening : 105-00-1057268-7 Nama Pemilik : Hendro Susilo |
setelah transfer harap konfirmasi sms ke no 082168589479 ( Hendro Susilo )
sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu.
bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS
Code Resi Paket pengiriman anda dapat di lihat di " CEK STATUS PENGIRIMAN " di bawah ini
dengan cara memsukkan nomor barcode/resi pengiriman yang akan saya berikan kepada anda melalui email/sms
NB: untuk pemohon agar terlebih dahulu mengirimkan email atau sms ke alamat
dan jika ingin kontak langsung hub atau sms ke no 082168589479
TESTIMONI DARI BB
Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia
MAHAR PELET MANTRA 550.000 |MAHAR PELET FOTO |850.000 | MAHAR PELET SEMAR MESEM | 550.000 | MAHAR PUTER GILING 1000.000 | TLP/SMS 082168589479 /2683F21E
: JNE TIKI POS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar