Pengetahuan yang baik dan benar apalagi disertai dengan
kebijaksanaan akan memancarkan kedamaian dan mendatangkan manfaat.
Sebaliknya, mempraktekkan pengetahuan yang diperoleh secara
sepotong-sepotong apalagi dilakukan ceroboh dan tidak disinari dengan
cahaya kebijaksanaan pasti akan menjerumuskan diri sendiri, dan bisa
jadi melukai orang lain.
Pernyataan di atas terasa penting karena pada kesempatan kali ini
akan dibahas tentang praktek SIHIR atau tenung. Kita akan memaparkan
sesuatu yang berbahaya agar pengetahuan kita tidak sepotong-sepotong
yang justeru membuat penasaran dan malah mempraktikkannya. Padahal kita
tahu, mempraktikkan SIHIR ada resiko yang sangat berat. Selain siksa di
neraka, juga siksa di dunia akibat bermain-main dengan makhluk jahat.
Praktek
SIHIR sudah dikenal luas oleh masyarakat dan peradaban manapun di
dunia. Sejarah praktek SIHIR yang paling terkenal konon telah dikenal
sejak era Nabi Musa empat ribu tahun sebelum Masehi, bahkan saat Nabi
Sulaiman. Di era Musa A.S., SIHIR menjadi bagian tidak terpisahkan dari
kekuasaan. Untuk menguatkan legitimasinya di masyarakat Mesir, Fir’aun
yang mengaku Raja di Raja di Bumi ini memiliki komunitas ahli SIHIR.
Konon,
sebelumnya ilmu SIHIR juga telah dipraktekkan semasa Nabi Sulaiman.
Setidaknya ada dua ayat di kitab suci yang menguas tentang bagaimana
kesaktian IFRIT, jin yang mampu untuk memindahkan istana dalam waktu
sangat cepat sehingga Ratu Balqis mengakui kehebatan Sulaiman (King Solomon).
Sebagaimana yang tertera dalam kitab Suci: “Berkata IFRIT (yang cerdik)
dari golongan jin: “Aku akan datang kepadamu (Sulaiman) dengan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum kamu berdiri dari tempat dudukmu;
sesungguhnya aku benar-benar kuat untuk membawanya lagi dapat dipercaya”
(QS An Naml 39).
Namun tawaran IFRIT ini ditandingi oleh seseorang yang lebih tinggi
kesaktiannya yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: “Aku akan membawa
singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman
melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini
termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau
mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barang siapa yang bersyukur maka
sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barang siapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”. (QSAn Naml 40)
IFRIT adalah jenis jin yang memiliki kesaktian tinggi, suka menggoda dan jahil. Bahkan seorang nabi terakhir pun, Muhammad
Rasulullah SAW pernah diganggu jin ini. Sebagaimana sabdanya: “Kemarin
jin IFRIT menggoda dalam salatku supaya aku lalai. Akan tetapi Allah
berkenan membantuku berlindung darinya sehingga aku dapat mencekiknya.
Aku ingin mengikatnya di sebuah dinding mesjid hingga kalian dapat
melihatnya, kemudian aku ingat doa
saudaraku, nabi Sulaiman as.: Tuhanku, ampunilah aku. Berikanlah aku
suatu kekuasaan yang tidak layak bagi seorang pun sesudahku. Sehingga
Allah mengusirnya dalam keadaan rugi.” (Shahih Muslim No.842)
Bagaimana
asal muasal SIHIR dalam peradaban dunia? Marilah kita telusuri dalam
Kitab Suci. Dalam Surat Al Baqarah ayat 102, telah tertera di sana:
….”Dan mereka mengikuti apa yang dibaca oleh syaitan-setan pada masa
kerajaan Sulaiman (dan mereka mengatakan bahwa Sulaiman itu mengerjakan
SIHIR), padahal Sulaiman tidak kafir (tidak mengerjakan SIHIR), hanya
setan-setan itulah yang kafir (mengerjakan SIHIR).
Mereka mengajarkan SIHIR kepada manusia dan apa yang diturunkan kepada dua orang malaikat di negeri
Babil yaitu HARUT DAN MARUT, sedang keduanya tidak mengajarkan
(sesuatu) kepada seorang pun sebelum mengatakan: “Sesungguhnya kami
hanya cobaan (bagimu), sebab itu janganlah kamu kafir”.
MAKA MEREKA MEMPELAJARI DARI KEDUA MALAIKAT ITU APA YANG DENGAN SIHIR ITU, MEREKA DAPAT MENCERAIKAN ANTARA
SEORANG (SUAMI) DENGAN ISTRINYA. Dan mereka itu (ahli SIHIR) tidak
memberi mudarat dengan SIHIRnya kepada seorang pun kecuali dengan izin
Allah. Dan mereka mempelajari sesuatu yang memberi mudarat kepadanya dan
tidak memberi manfaat. Demi, sesungguhnya mereka telah meyakini bahwa
barang siapa yang menukarnya (kitab Allah) dengan SIHIR itu, tiadalah
baginya keuntungan di akhirat dan amat jahatlah perbuatan mereka menjual
dirinya dengan SIHIR, kalau mereka mengetahui.
Jelaslah awal muasalnya, bahwa ada sekelompok manusia yang mempelajari SIHIR dari kedua malaikat di negeri Babil yaitu HARUT DAN MARUT. Padahal, dua malaikat ini memiliki SIHIR untuk tujuan baik yang disertai dengan kebijaksanaan.
Sekarang bagaimana praktek SIHIR dalam peradaban modern? Tidak bisa dipungkiri bahwa sekarang masih banyak kaum
yang memiliki, menyimpan dan mempraktekkan SIHIR untuk berbagai
keperluan. SIHIR memiliki banyak bentuk variasi dan nama. Jenis yang
paling ganas ada tiga yaitu TENUNG, JENGGES dan SANTET.
Untuk melakukan SIHIR tenung, seorang dukun sebelumnya harus melakukan sebuah RITUAL
yang merupakan slametan bohong-bohongan. Dukun duduk mengucapkan matra
di tengah sajen-sajen yang membentuk setengah lingkaran. Sajen ini untuk
makanan makhluk halus yang jahat—disertai permohonan untuk
menghancurkan korban.
Sajen terdiri dari sebongkah kemenyan yang
utuh dan candu, disertakan cermin (benda kesukaan makluk halus). Kalau
orang bermaksud membunuh korban dan tidak sekedar membuatnya sakit, maka
kemenyan itu diremukkan menjadi butiran-butiran kecil yang lalu
dibungkus dengan kain mori putih, diikat di tiga tempat seolah-olah itu
adalah mayat. Dukun membacakan doa-doa ritual yang biasanya dilakukan
saat upacara pemakaman mayat.
Dalam JENGGES dan SANTET upacaya
seperti itu dilakukan juga. Tetapi dalam upacara harus disertakan juga
paku, rambut, pecahan kaca, kawat panjang, potongan-potongan besi, serta
jarum di tengah sajen tadi. Dukum mengucapkan mantra
dan memusatkan perhatian pada maksud jahatnya. Membujuk makhluk halus
agar memasukkan benda-benda berbahaya itu ke perut korban. Korban maupun
orang sekeliling korban akan menengar suara letusan mendadak dan
kemudian si korban jatuh sakit parah.
Namun, spesifik untuk
SANTET dukun itu sendiri yang harus mendatangi korban secara
sembunyi-sembunyi dan melakukan praktek dengan meraba biji-bijian di
tangannya sambil berkali kali membaca mantra dalam hati tanpa bersuara.
Si Korban akan terkena sakit yang tidak bisa diobati.
TENUNG, JENGGES dan SANTET intinya adalah mengubah energi menjadi benda serta benda menjadi energi, energi inilah yang dipakai untuk melukai korban dengan keterlibatan makhluk halus.
Ada
berbagai macam proses atau teknik untuk melancarkan tiga jenis SIHIR
ini namun semuanya memilki tujuan yang sama yaitu membuat lawan takluk
atau sakit. Seorang dukun pernah berceritera saat dia ingin menyantet
korban: “Carilah photo, atau pakaian bekas korban, atau pernah
dipakainya. Buat upacara slametan untuk makhluk halus dengan meletakkan foto
dan pakaian itu. Upacara dilakukan pada malam hari……. tepat di hari
weton korban. Janga lupa bakarlah kemenyan agar para mahluk jahat datang
membantu, setelah itu bacalah mantra santet dan setelah selesai
tulisilah rajah gaib di photo atau pakain korban dengan darah ayam dan
bakarlah ke api.
Sambil membakar sampaikan keinginan kepada
mahluk halus. Apabila makhluk halus mau membantu maka dalam beberapa
hari akan kelihatan hasilnya, korban akan jatuh sakit, atau apabila
guna-guna pelet agar di cintai maka sasaran akan takluk dan
tergila-gila.
Pada saat itu juga dicurahkan kekuatan batin dengan
kekuatan VISUALISASI (pembayangan) yang kuat dari pelaku. Misalnya
santet dengan menggunakan media bambu
apus yang ketika hendak digunakan terlebih dahulu dibacakan
mantera-mantera tertentu, setelah itu PELAKU SANTET MEMUSATKAN
KONSENTRASI, VISUALISASI DAN BERNIAT MENYAKITI SI KORBAN.
Ada
lagi jenis SANTET yang sangat dikenal di masyarakat sekitar Banyuwangi,
Jawa Timur tepatnya di wilayah yang dihuni subkultur Osing. Yaitu santet
jenis SABUK MANGIR DAN JARAN GOYANG. Kedua jenis santet ini yang paling
disukai dan sering diinternalisasikan masyarakat suku ini dalam
aktivitas sehari-hari.
Kedua jenis Santet ini, sama-sama memiliki
daya kekuatan untuk mempengaruhi objek yang disantet, tetapi dalam
proses dan hasil keduanya berbeda. SABUK MANGIR terkesan halus, pelan
dan membutuhkan beberapa hari untuk menuai tujuan penyantet. Dari
sifatnya yang lambat nan pasti itu, resiko terdeteksinya penyantet oleh
keluarga korban Santet, lebih kecil dan memerlukan waktu yang cukup lama
untuk membongkar sindikat intervensi terselubung tersebut.
Berbeda
dengan JARAN GOYANG, hasil dan tujuan penyantet terhadap korban santet
lebih cepat bereaksi tanpa membutuhkan waktu yang cukup lama hingga
berhari-hari. Tetapi, jenis ini yang tergolong kasar, sehingga lebih
besar kemungkinan penyantet dapat segera terdeteksi. Pasalnya, selain
para keluarga korban santet cenderung cepat menaruh kecurigaan terhadap
tingkah laku korban yang tiba-tiba berubah dari kebiasaannya
sehari-hari, korban penyantetan berkemauan kuat untuk segera mencari dan
ingin bersanding selamanya dengan penyantet.
Apabila korban
tidak sanggup mencari atau menemukan penyantet dirinya, korban akan
selalu terlihat murung dan menyebut-nyebut nama penyantet, bahkan dalam
kondisi yang paling parah korban tidak segan-segan mencari dan
menanyakan nama penyantet diiringi pernyataan cinta, menyesal dengan
suara-suara yang keras dan teriak-teriak.
Dari perbedaan efek
yang ditimbulkan kedua jenis mantra SABUK MANGIR DAN JARAN GOYANG
tersebut, dipengaruhi oleh potensi kekuatan magi yang berbeda-beda pula.
Magi adalah sesuatu yang diyakini dapat menimbulkan kekuatan gaib dan
dapat menguasai alam sekitar, termasuk alam pikiran dan tingkah laku
manusia.
Yang perlu diketahui dalam khasanah SIHIR ini adalah
soal MANTRA. Mantra sesungguhnya adalah untaian doa yang ditujukan
kepada Tuhan Semesta Alam. Namun dalam praktik dunia hitam, kata ini
mengalami penyempitan makna menjadi : “perkataan atau ucapan yang dapat
mendatangkan daya ghaib, atau susunan kata berunsurkan puisi yang
dianggap mengandung kekuatan ghaib yang biasanya diucapkan oleh dukun
atau pawang.” Untuk mempraktekkan SIHIR, diperlukan mantra yang tepat
sehingga mampu membujuk makhluk halus untuk bergotong royong membunuh
atau menyakiti korban.
REFLEKSI
Ada beragam saran untuk
mengobati santet, yaitu pergi ke ahlinya (kyai, pendeta, paranormal,
dukun, dll) bila kita belum mampu menyembuhkan sendiri. Banyak-banyaklah
mengingat Tuhan dalam waktu apapun baik saat posisi duduk, berdiri
maupun berbaring. Hanya Tuhan sumber segala sumber kekuatan. Bukankah
setiap saat kita memang diwajibkan untuk memohon pertolonganNya dalam
segala situasi?
Bagi yang sudah mampu untuk menyembuhkan diri
atau menolak santet dengan kekuatan spiritual sendiri diperlukan sifat
andap asor dan OJO DUMEH, kita perlu menetapkan kesabaran dan tidak
perlu untuk membalas perlakuan yang sama. Sebab membalas dendam adalah
LOGIKA SETAN. Ini yang membedakan kita dengan makhluk jahat yaitu
memiliki KESADARAN, AKAL BUDI DAN KEBIJAKSANAAN.
Niat jahat
apalagi bila disertai dengan perilaku jahat hasilnya juga sebuah
kejahatan. SIHIR dengan berbagai variannya sudah sejak lama berakar urat
dalam peradaban manusia, tidak terkecuali Indonesia. Di satu sisi
penggunaan SIHIR jenis santet, tenung, jengges adalah juga salah satu
kekayaan tradisi spiritual di nusantara. Namun, apakah membunuh dan
menyakiti korban dengan cara dari dunia hitam seperti ini dibenarkan?
Kembali ke HATI NURANI MASING-MASING.
Dunia ini terlalu sempit
dan buruk bila diisi dengan NAFSU, KESERAKAHAN, KEDURJANAAN,
KEANGKARAMURKAAN. Dunia akan terasa luas indah bila kita semua hidup
dengan SALING KASIH SAYANG, TOLONG MENOLONG dan TANPA PAMRIH.
Selain itu, ada pesan khusus bagi umat Muslim
sebagaimana disabdakan Rasulullah saw dalam hadits: Jauhilah TUJUH HAL
yang merusak. Yaitu: MENYEKUTUKAN ALLAH, SIHIR, MEMBUNUH MANUSIA, MAKAN
HARTA ANAK YATIM, MAKAN RIBA, LARI DARI MEDAN PERTEMPURAN DAN MENUDUH
BERZINA KAUM WANITA.
wong alus
Bulu Perindu Sukma
Bulu Perindu Asli Kalimantan 082168589479 /2683F21E
Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Ciri - ciri keaslian
Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing. Sepasang Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling mendekat dan melilit.
Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma
mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.
mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk
menggunakan bulu perindu ini.
kekuatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
"Bagi
Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah
asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris
usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"
|
Pembayaran dapat di lakukan ke salah satu rekening di bawah ini:
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
| |
| Bank BCA Kantor Cabang: KCU Bukit Barisan No. Rekening : 3831172434 Nama Pemilik : Hendro Susilo |
Bank Mandiri Kantor Cabang: KCP Medan Simpang pos No. Rekening : 105-00-1057268-7 Nama Pemilik : Hendro Susilo |
setelah transfer harap konfirmasi sms ke no 082168589479 ( Hendro Susilo )
sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu.
bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS
Code Resi Paket pengiriman anda dapat di lihat di " CEK STATUS PENGIRIMAN " di bawah ini
dengan cara memsukkan nomor barcode/resi pengiriman yang akan saya berikan kepada anda melalui email/sms
NB: untuk pemohon agar terlebih dahulu mengirimkan email atau sms ke alamat
dan jika ingin kontak langsung hub atau sms ke no 082168589479
TESTIMONI DARI BB
Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia
MAHAR PELET MANTRA 550.000 |MAHAR PELET FOTO |850.000 | MAHAR PELET SEMAR MESEM | 550.000 | MAHAR PUTER GILING 1000.000 | TLP/SMS 082168589479 /2683F21E
: JNE TIKI POS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar