Hampir empat puluh enam tahun dia bertapa di Alas Ketangga,
kini dia telah datang dengan membaca pencerahan. Inilah catatan
pendakian spiritual KI SUWUNG BUWONO setelah mencari SUWUNG SEJATI.
Menurut Ki Suwung, keadaan jiwa atau hati yang telah mendapatkan
wahyu atau ilham biasa dianalogikan dengan menerima CAHAYA. “Wahyu atau
kata-kata Tuhan diungkapkan ke dalam bahasa manusia dengan kata CAHAYA.
Sebab wahyu itu sendiri (an sich) tidak bisa diungkapkan dengan bahasa
manusia. Wahyu adalah bahasa Tuhan, yang berbeda dengan bahasa manusia.
Namun wahyu alias ilham bisa dipahami oleh orang yang menerimanya,
bahkan hewan dan alam pun mampu memahami bahasa Tuhan” katanya
menerangkan.
IHLAM menurut Ki Suwung bisa ditafsirkan sebagai: DISUSUPKANNYA
KEDALAM HATI YANG MAMPU MENANGKAP VIBRASI/GETARAN YANG DAPAT
DIPERGUNAKAN UNTUK MEMBEDAKAN ANTARA YANG SESAT DAN YANG PETUNJUK, dan
mungkin hal ini di jaman kita sekarang ini dikenal dengan istilah MATA
HATI.
Tibalah Ki Suwung menceriterakan akhir perjalanan spiritualnya.
“Mohon maaf bila saya terpaksa harus menjabarkan ILMU MA’RIFAT, yaitu
ilmu untuk mengenal dzat, sifat dan perbuatan Tuhan. Selain ilmu,
hendaknya melakukan KOMUNIKASI KEPADA TUHAN SERTA PASRAH DIRI SECARA
TOTAL. Kepasrahan adalah menggantungkan sikap jiwa untuk patuh kepada
Tuhan dengan segenap tata cara ngelmu dan laku yang telah ditentukan,
agar kita mendapatkan cahaya keimanan yang lebih dalam..” ujarnya kalem.
Tidak biasa Ki Suwung berkata kata serius seperti pagi ini.
Dia biasanya begejekan, suka gojeg dan sesekali biasanya dia membeberkan
ilmu kawicaksanan dengan mesam-mesem. Namun kali ini, dia lain. Dia
terlihat sangat serius. Matanya sesekali melihat ke langit. Mungkin
menunggu petunjuk Tuhan agar dia tidak salah ucap. Berikut wawancara
antara saya dengan Ki Suwung:
WONG ALUS: Kenapa Tuhan memberikan perimpamaan petunjuk itu dengan dzat cahaya, kok tidak dengan air, tanah atau yang lain?
KI SUWUNG: “Sebab Tuhan paham sifat-sifat cahaya. Cahaya itu
bersemayam di dalam HATI ORANG-ORANG YANG TERPILIH DAN DIKEHENDAKI-NYA.
Dengan cahaya itu Tuhan membimbing dan menuntun hati agar mampu memahami
ayat-ayat Tuhan serta nasehat-nasehat Tuhan. Tuhan-lah yang akan
‘menghantar’ jiwa kita melayang menemui-Nya dan yang akan menunjukkan
‘jalan ruhani’ kita untuk melihat-Nya secara ‘nyata’. Dengan
‘cahaya-Nya’, kita bisa membedakan petunjuk dari syetan atau dari Tuhan
swt. Sehingga kita diharapkan untuk selalu bersungguh-sungguh berjalan
di jalan Tuhan, sehingga Dia akan memberi cahaya kepada manusia yang
menuju jalan-jalan Tuhan, yaitu jalan kebenaran.
WONG ALUS: Lantas apa syarat untuk mendapatkan cahaya petunjuk?
KI SUWUNG: hendaknya kita melakukan perbuatan yang diwajibkan dan
dianjurkan-Nya, terus menerus mengingat-Nya secara kontinyu baik
berdiri, duduk, maupun berbaring jiwa selalu terjaga. Sebab didalam
setiap perilaku itu sejatinya selalu berhadapan dengan Tuhan.Dan
akhirnya Tuhan menyambut ingatan kita, dengan sambutan kasih sayang
serta memberinya cahaya penerang bagi hatinya yang merelakan dan membuka
untuk menerima Tuhan sebagai junjungannya, dengan ditandai rasa tenang
yang luar biasa.
WONG ALUS: Saya masih kurang jelas tentang perjalanan rohani yang
katanya penuh dengan hambatan, apa saja hambatan untuk bertemu Tuhan?.
KI SUWUNG: Dalam agama, hambatan ini kerap ditunjuk dengan istilah
HIJAB. Istilah ini muncul setelah orang mulai serius mendalami
pengetahuan tentang TATA CARA MENGENAL TUHAN dengan segala cara ibadah
sampainya seseorang kepada tingkat IKHLAS. Yaitu ORANG YANG BENAR-BENAR
BERADA DALAM KEADAAN RELA DAN MENERIMA TUHAN SEBAGAI TUHANNYA SECARA
TRANSENDEN.
Hijab adalah tirai penghalang lajunya JIWA menuju SANG PENCIPTA.
Penghalang itu adalah kabut yang menutupi MATA HATI, sehingga hati tidak
mampu melihat kebenaran yang datang dari Tuhan. CAHAYA TUHAN tidak bisa
ditangkap dengan pasti. Dengan demikian manusia akan selalu berada
dalam keragu-raguan atau was-was. Karena ketertutupan atau terhijabnya
kita atas keberadaan Tuhan disebabkan kebodohan dan sangkaan akan Tuhan
yang keliru.
WONG ALUS: Jadi hati merupakan pusat dari segala keburukan juga ya?
KI SUWUNG: Benar, hati memang pusat kemunafikan, kemusyrikan, dan
merupakan pusat dari apa yang membuat seorang manusia menjadi manusiawi.
Dan pusat ini merupakan tempat dimana mereka bertemu dengan Tuhannya.
Merupakan janji Tuhan saat fitrah manusia menanyakan dimanakah Tuhan?
Lalu, Tuhan menyatakan diri-Nya berada SANGAT DEKAT. Pertanyaan tentang
keberadaan Tuhan sering kali kita mendapatkan jawaban yang tidak
memuaskan, bahkan kita mendapatkan cemoohan sebagai orang yang terlalu
mengada-ada. Padahal, menanyakan keberadaan Tuhan adalah merupakan
pertanyaan dasar manusia.
Didalam kitab suci disebutkan bahwa keberadaan Tuhan sebagai wujud
yang sangat dekat. Jawaban atas pertanyaan dimanakah Tuhan diungkap
dengan jawaban secara DIMENSIONAL. Jawaban-jawaban tersebut tidak
sebatas itu, akan tetapi dilihat dari perspektif seluruh sisi pandangan
manusia seutuhnya. Saat pertanyaan itu terlontar “dimanakah Tuhan “,
Tuhan menjawab “….Aku ini dekat “, kemudian jawaban meningkat sampai
kepada “Aku lebih dekat dari urat leher kalian…atau dimana saja kalian
menghadap disitu wujud wajah-Ku ….dan Aku ini maha meliputi segala
sesuatu.”
Keempat jawaban tersebut menunjukkan bahwa TUHAN TIDAK BISA DILIHAT
HANYA DARI SATU DIMENSI SAJA, AKAN TETAPI TUHAN MERUPAKAN KESEMPURNAAN
WUJUD-NYA
Sangat jelas sekali bahwa Tuhan menyebut dirinya “AKU” BERADA
MELIPUTI SEGALA SESUATU, dan DIMANA SAJA ENGKAU MENGHADAP DISITU
WAJAH-KU BERADA!!! Kalau kita perhatikan jawaban Tuhan, begitu lugas dan
tidak merahasiakan sama sekali akan wujud-Nya.
WONG ALUS: Ya, sangat sepakat Ki, namun bagi saya Tuhan masih sulit saya pahami. Mohon pencerahan…
KI SUWUNG: Ilmu Tuhan memang tidak mudah. Karena kesederhanaan Tuhan
ini sudah dirusak oleh anggapan bahwa Tuhan sangat jauh. Dan kita hanya
bisa membicarakan Tuhan nanti di alam surga. Untuk mengembalikan
prasangka kepada pemahaman yang benar kita hendaknya memperhatikan
peringatan Tuhan, bahwa Tuhan tidak bisa disetarakan dengan makhluq-Nya.
Tuhan sebagai wujud sejati biasanya ditafsirkan dengan sifat-sifat
Nya yang meliputi segala sesuatu. Akan tetapi kalau Tuhan ditafsirkan
dengan sifat-sifat-Nya, yang meliputi segala sesuatu akan timbul
pertanyaan, kepada apanya kita menyembah? Apakah kepada ilmunya, kepada
kekuasaan-Nya atau kepada wujud-Nya? Kalau dijawab dengan kekuasan-Nya
atau dengan ilmu-Nya maka akan bertentangan dengan kehendak Tuhan
Sebab manusia diperintahkan menghadapkan wajahnya kepada wajah Dzat
yang Maha Mutlak. Sekaligus menghapus pernyataan selama ini yang justru
menjauhkan pengetahuan kita tentang dzat, kita menjadi takut kalau
membicarakan dzat, padahal kita akan menuju kepada pribadi. TUHAN, BUKAN
NAMA, BUKAN SIFAT DAN BUKAN PERBUATAN TUHAN. KITA AKAN BERSIMPUH
DIHADAPAN SOSOK-NYA YANG SANGAT DEKAT.
WONG ALUS: Berarti hubungan antara dzat, sifat, nama dan perbuatan Tuhan itu erat ya Ki, mohon penjelasan?
KI SUWUNG: Pemikiran tentang Tuhan pasti menyinggung hubungan antara
dzat, sifat, dan perbuatan Tuhan. Diterangkan bahwa dzat meliputi sifat.
Sifat menyertai nama. Nama menandai perbuatan. Hubungan-hubungan ini
bisa diumpamakan seperti madu dengan rasa manisnya, pasti tidak dapat
dipisahkan. Sifat menyertai nama, ibarat matahari dengan sinarnya, pasti
tidak bisa dipisahkan. Nama menandai perbuatan, seumpama cermin, orang
yang bercermin dengan bayangannya, pasti segala tingkah laku yang
bercermin, bayangannya pasti mengikutinya. Perbuatan menjadi wahana
dzat, seperti samudra dengan ombaknya, keadaan ombak pasti mengikuti
perintah samudra.
Uraian di atas menjelaskan, betapa eratnya hubungan antara dzat,
sifat, nama dan perbuatan Tuhan. Hubungan antara dzat, dan sifat
ditamsilkan laksana hubungan antara madu dan rasa manisnya. Meskipun
pengertian sifat bisa dibedakan dengan dzat namun keduanya tidak bisa
dipisahkan satu dengan yang lainnya.
WONG ALUS: Kalimat Tuhan meliputi segala sesuatu adalah kesempurnaan
..dzat , sifat, asma, dan perbuatan. Sebab kalau hanya disebut sifatnya
saja yang meliputi segala sesuatu, lantas ada pertanyan, sifat itu
bergantung kepada apa atau siapa ?
KI SUWUNG: Ya, jelas akan bergantung kepada pribadi (Aku) yang
memiliki sifat. Kemudian kalau sifat yang meliputi segala sesuatu,
kepada siapakah kita menghadap? Kepada Dzat atau sifat Tuhan. Kalau
sifat Tuhan sebagai obyek ibadah kita, maka kita telah tersesat, sebab
sifat, asma dan perbuatan Tuhan bukanlah sosok dzat yang Maha Mutlak itu
sendiri. Semua selain Tuhan adalah AKIBAT ADANYA DZAT. Seperti adanya
alam, adanya malaikat, adanya jin dan manusia. Semua ada karena adanya
DZAT YANG MAHA AWAL. Seperti perumpamaan madu dan manisnya, sifat manis
tidak akan ada kalau madu itu tidak ada. Dan sifat manis itu bukanlah
madu. Sebaliknya madu bukanlah sifat manis. Artinya sifat manis
tergantung kepada adanya “madu”. Apakah Dzat itu, … seperti apa? Apakah
ada orang yang mampu menjabarkan keadaannya ?
Singkat kata, dualitas berkaitan dengan sifat diskursus manusia
tentang Tuhan. Untuk bisa memahami Tuhan, kita harus mengerti
keterbatasan-keterbatasan konsepsi kita sendiri, karena menurut
perspektif ketakperbandingan tak ada yang bisa mengenal Tuhan kecuali
Tuhan sendiri. Karena itu kita punya pengertian tentang Tuhan, TUHAN
KONSEPSI SAYA DAN “TUHAN” KONSEPSI HAKIKI, YANG BERADA JAUH DILUAR
KONSEPSI SAYA. Tuhan yang dibicarakan selalu berkaitan dengan Tuhan
dalam “konsepsi saya”. Konsepsi Dzat yang hakiki tidak bisa kita
fahami, baik oleh saya maupun Anda. Karena itu kita tidak bisa berbicara
tentangnya secara bermakna. bagaimana kita bisa memahami tentang Dia,
sedang kata-kata yang ada hanya melemparkan kita keluar dari seluruh
konsepsi manusia. Seperti, Dia yang Awal dan yang akhir, Dia yang tampak
dan yang tersembunyi, cahaya-Nya tidak di timur dan tidak di barat,
tidak laki-laki dan tidak tidak perempuan, tidak serupa dengan
ciptaan-Nya.
Kenyataan Tuhan tidak bisa dikenal dan diketahui berasal dari
penegasan dasar bahwa DIA tidak sama dengan sesuatu. Karena tuhan secara
mutlak dan tak terbatas benar-benar Dzat maha tinggi, sementara kosmos
berikut segala isinya hanya bersifat RELATIF maka realitas Tuhan berada
jauh diluar pemahaman realitas makhluk. Dzat yang maha mutlak tidak bisa
dijangkau oleh yang relatif. Kita dan kosmos (alam) berhubungan dengan
Tuhan melalui sifat-sifat-Nya yang menampakkan jejak-jejak dan
tanda-tandanya dalam eksistensi kosmos. Kita tidak bisa mengenal dan
mengetahui Tuhan dalam dirinya sendiri, tetapi hanya sejauh Tuhan
mengungkapkan diri-Nya melalui kosmos (sifat, nama, perbuatan). Sifat,
nama, dan perbuatan, secara relatif bisa dirasakan dan difahami
MAKNANYA. Akan tetapi DZAT adalah realitas mutlak. Dan untuk memahami
secara hakiki harus mampu MENIADAKAN ATAU MEMFANAKAN DIRI, … yaitu
memahami bahwa KEBERADAAN MAKHLUK BERSIFAT TIADA.
WONG ALUS: ada gambaran yang sederhana Ki, saya sangat bingung?
KI SUWUNG: Ketika kita melihat kereta api berjalan diatas rel,
terbetik dibenak kita suatu pertanyaan. Bagaimana roda-roda yang berat
itu bisa bergerak dan lari. Tak lama kemudian kita akan sampai kepada
pemikiran tetang alat-alat dan mesin-mesin itulah yang menggerakkan roda
yang berat itu. Adakah setelah itu kita dibenarkan jika berpendapat
bahwa alat kereta itu sendiri yang menggerakkan kereta tersebut.
Perkaranya tidak semudah itu, sebab kita tidak boleh mengabaikan bahwa
disana ada masinis yang mengendalikan mesin. Kemudian ada insinyur yang
menciptakan rancangan dan ketentuan-ketentuan yang ditetapkan, maka pada
hakekatnya tak ada wujud bagi kereta itu, dan tidaklah mungkin terjadi
gerakan dan perputaran pada roda-roda tanpa kerja insinyur. Mesin-mesin
itu bukanlah akhir dari cerita sebuah kereta api, akan tetapi hakikat
yang paling akhir adalah akal yang telah mengadakan mesin itu, kemudian
menggerakkan menurut rencana yang telah dipersiapkan.
Mengikuti ilustrasi realitas kereta api, mulai dari gerbong yang
digerakkan oleh roda-roda, kemudian roda-roda digerakkan oleh mesin,
mesin digerakkan oleh masinis, dan semua itu direncanakan, oleh yang
menciptakan yaitu insinyur. Pertanyaan terakhir adalah : “Mungkinkah
roda-roda, mesin, dan alat-alat kereta api itu mampu melihat yang
menciptakan?” Jawabannya adalah insinyur itu sendiri yang mengetahui
akan dirinya, sebab kereta api dan insinyur berbeda keadaan dan bukan
perbandingan. Realitas instrumen kereta api tidak ada satupun yang
serupa jika dibandingkan dengan keadaan realitas insinyur. Kemudian
mengetahui keadaan realitas kereta api dari awal sampai akhir, merupakan
kefanaan atau penafian bahwa realitas kereta api adalah ciptaan semata.
Realitas bahwa Dzat tuhan tidak bisa dibandingkan dengan sesuatu berlaku
sampai di akhirat kelak. Walaupun Tuhan sendiri mengatakan bahwa
manusia di alam surga akan melihat realitas Tuhan secara nyata atas
eksistensi Tuhan, bukan berarti kita melihat dengan perbandingan pikiran
manusia. Yang dimaksud melihat secara hak disini adalah kesadaran jiwa
muthmainnah yang telah lepas dari ikatan alam atau kosmos.
WONG ALUS: Inikah yang disebut SUWUNG?
KI SUWUNG: Ya, atau biasa disebut FANA keadaan ini manusia dan alam
seperti keadaan sebelum diciptakan yaitu keadaan masih kosong awang
uwung atau SUWUNG kecuali DIA sendiri yang ada. Tidak ada yang
mengetahui keadaan ini kecuali Tuhan sendiri.
Keadaan awal tidak ada yang wujud selain Tuhan, tidak ada ruang,
tidak ada waktu, tidak ada alam apapun yang tercipta. Ada yang menarik
dalam peristiwa “pertemuan” nabi Musa dengan Tuhan dulu. Itulah keadaan
SUWUNG manusia dan alam. Yakni keadaan hancur luluh lantak keadaan
gunung Thursina dan keadaan Musa EKSTASE jatuh PINGSAN. Setelah gunung
itu hancur dan Musa-pun jatuh pingsan, TIDAK SATUPUN YANG TERLINTAS
REALITAS APAPUN DIDALAM PERASAN MUSA DAN FIKIRANNYA, KECUALI IA TIDAK
TAHU APA-APA. Yaitu realitas konsepsi manusia dan alam tidak ada (fana).
Dalam keadaan inilah Musa melihat realita Tuhan, bahwa benar Tuhan
tidak bisa dibandingkan oleh sesuatu apapun. Kemudian Musa kembali sadar
memasuki realitas dirinya sebagai manusia dan alam. Musa berkata :aku
orang yang pertama-tama beriman..dan percaya bahwa Tuhan tidak seperti
konsepsi “saya”. Setelah kita mengetahui dan faham akan Dzat, sifat, dan
perbuatan Tuhan, teranglah fikiran dan batin kita, sehingga secara
gamblang kedudukan kita dan Tuhan menjadi jelas, yaitu yang hakiki dan
yang bukan hakiki. Terbukalah mata kita dari ketidaktahuan akan Dzat.
Ketidaktahuan inilah yang saya maksudkan dengan tertutupnya hijab,
sehingga perlu disadarkan oleh kita sendiri dan kemudian mengenal-Nya
(ma’rifat)
WONG ALUS: berarti prasangka terhadap Dia merupakan hijab ya ki?
KI SUWUNG: Begitulah kenyataannya. Tiada sesuatu benda yang MENUTUPI
engkau dari Tuhan, tetapi yang menghijab engkau adalah PERSANGKAANMU
ADANYA SESUATU DISAMPING TUHAN, sebab segala sesuatu selain dari Tuhan
itu pada hakikatnya tidak ada sebab yang wajib ada hanya Tuhan, sedang
yang lainnya terserah kepada belas kasihan Tuhan untuk diadakan atau
ditiadakan.
Seorang arif berkata : Semua makhluk ini bagaikan adanya bayangan
pohon di dalam air. Maka ia tidak akan menhalangi jalannya perahu. Maka
hakikat yang sebenarnya tiada sesuatu benda apapun disamping Tuhan untuk
menutupi pandanganmu dari Tuhan. Hanya engkau sendiri mengira bayangan
itu sebagai Tuhan. Ibarat seseorang yang bermalam disuatu tempat,
tiba-tiba pada malam hari ketika ia akan buang air, terdengar suara
angin yang menderu masuk lobang sehingga persis sama dengan suara
harimau, maka ia tidak berani keluar. Tiba pada pagi hari ia tidak
melihat bekas-bekas harimau, maka ia tahu bahwa itu hanya tekanan angin
yang masuk ke lobang, bukan tertahan oleh harimau, hanya karena
perkiraan adanya harimau.
Pertanyaan demi pertanyaan timbul dari ketidaktahuan (hijab),
kenyataaan bahwa Tuhan sangat dekat tertutup oleh kebodohan ilmu kita
selama ini. Tuhan seakan jauh diluar sana sehingga kita tidak merasakan
kehadiran-Nya yang terus menerus berada dalam kehidupan kita. Dari
keterangan diatas menyimpulkan bahwa kita ternyata telah salah kaprah
mengartikan sosok dzat selama ini, yang kita sangka adalah konsepsi
“saya”, bukan konsepsi hakiki, yaitu wujud yang tak terbandingkan oleh
perasaan, pikiran , mata hati, dan seterusnya. TUHAN KITA ADALAH
TUHANNYA MUSA, … TUHANNYA IBRAHIM, … TUHANNYA ISA, TUHANNYA MUHAMMAD,
TUHAN KITA SEMUA … YAITU YANG MAHA TAK TERJANGKAU OLEH APAPUN.
WONG ALUS: Wah, penjelasan Panjenengan sangat gamblang namun sangat
sulit saya pahami ki. Saya hanya bisa merekam dalam tape recorder yang
saya bawa ini. Mudah-mudahan nanti bila saya tuliskan di blog tidak
salah tafsir. Ada pesan ki?
KI SUWUNG: Semoga atas ijin-Nya. Saya hanya berpesan kini saatnya
kita KONSENTRASI kepada DZAT…bukan kepada SIFAT: Sembahlah AKU …,
sehingga SUWUNGLAH DIRI DAN ALAM SEMESTA. Setelah kita mengetahui dan
mengenal Tuhan secara ilmu, maka semakin mudahlah kita untuk memulai
berkomunikasi dan berjalan menuju kepada-Nya. KITA TELAH MEYAKINI BAHWA
KITA AKAN KEMBALI KEPADA-NYA SEKARANG. TIDAK BESOK LUSA ATAU
KAPAN-KAPAN…. ^^^^^
Bulu Perindu Sukma
Bulu Perindu Asli Kalimantan 082168589479 /2683F21E
Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Ciri - ciri keaslian
Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing. Sepasang Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling mendekat dan melilit.
Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma
mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.
mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk
menggunakan bulu perindu ini.
kekuatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
"Bagi
Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah
asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris
usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"
|
Pembayaran dapat di lakukan ke salah satu rekening di bawah ini:
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
| |
| Bank BCA Kantor Cabang: KCU Bukit Barisan No. Rekening : 3831172434 Nama Pemilik : Hendro Susilo |
Bank Mandiri Kantor Cabang: KCP Medan Simpang pos No. Rekening : 105-00-1057268-7 Nama Pemilik : Hendro Susilo |
setelah transfer harap konfirmasi sms ke no 082168589479 ( Hendro Susilo )
sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu.
bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS
Code Resi Paket pengiriman anda dapat di lihat di " CEK STATUS PENGIRIMAN " di bawah ini
dengan cara memsukkan nomor barcode/resi pengiriman yang akan saya berikan kepada anda melalui email/sms
NB: untuk pemohon agar terlebih dahulu mengirimkan email atau sms ke alamat
dan jika ingin kontak langsung hub atau sms ke no 082168589479
TESTIMONI DARI BB
Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia
MAHAR PELET MANTRA 550.000 |MAHAR PELET FOTO |850.000 | MAHAR PELET SEMAR MESEM | 550.000 | MAHAR PUTER GILING 1000.000 | TLP/SMS 082168589479 /2683F21E
: JNE TIKI POS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar