Kepada Guruku Al Ghazali, Terima kasih 39756 x…..
ALLAH ADALAH
CAHAYA LANGIT DAN BUMI. PERUMPAMAAN CAHAYA-NYA ADALAH IBARAT SEBUAH
MISYKAT. DALAM MISYKAT ITU ADA PELITA. PELITA ITU DI DALAM KACA. KACA
ITU LAKSANA BINTANG BERKILAU. DINYALAKAN DENGAN MINYAK POHON YANG
DIBERKATI, YAITU POHON ZAITUN YANG BUKAN DI TIMUR MAUPUN DI BARAT. YANG
MINYAKNYA NYARIS MENYALA SENDIRI-NYA WALAU TIDAK DISENTUH API. CAHAYA DI
ATAS CAHAYA! ALLAH MENUNTUN KEPADA CAHAYA-NYA SIAPA SAJA YANG IA
KEHENDAKI DAN ALLAH MEMBUAT PERUMPAMAAN BAGI MANUSIA. SUNGGUH ALLAH
MENGETAHUI SEGALA SESUATU. (QS AN NUR: 35)
Itulah satu ayat di
dalam Surat An Nur: 35. Entah kenapa, saya sangat senang dengan ayat
yang di kalangan ahli hikmah disebut sebagai ASMAK NURUL QOLBU ini.
Sejak lama saya begitu menyukai keindahan bahasa ayat tersebut sekaligus
penasaran dengan makna kata “Cahaya.” Tentu Tuhan tidak membuat
perumpamaan secara sembarangan, sebagaimana juga dia membuat
perumpamaan-perumpamaan lain di dalam Kitab Suci. Tentu ada makna dan
hikmah yang besar bila kita mau bertafakkur, memikirkan dan merenungkan
kandungan-kandungannya secara mendalam dan intensif.
Selain di
ayat tersebut, kata “Cahaya” juga disampaikan oleh Nabi SAW dalam
sabdanya: “Allah mempunyai tujuh puluh ribu hijab (tirai penutup) cahaya
dan kegelapan. Seandainya IA menyibakkannya niscaha cahaya-cahaya
wajah-NYA akan membara siapa saja yang memandangnya”
Saya yakin
meskipun belum memulai, begitu kita masuki tabir-tabir rahasia di
dalamnya, kita akan mendapati sebuah pengertian dimana kita akhirnya
merasa bahwa Tuhan Yang Maha Kuasa sedang memberi pembelajaran pada kita
agar senantiasa mensyukuri berkah dan karunia untuk memikirkan
bahasa-bahasa simbolik dengan akal budi. Kita akan memasuki sebuah
pendakian spiritual hingga memasuki persada ketuhanan yang berseluk
beluk dan sangat tinggi. Tentu saja, kita terkadang tidak diperkenankan
untuk menceritakan kepada mereka yang “belum sampai.” Tidak setiap
hakikat boleh dijelaskan karena nanti akan membuat kebimbangan dan
kekeruhan. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh seorang yang arif:
“Mengungkapkan rahasia Ilahi adalah kekufuran”
Namun, bila
rahasia Ilahi itu disampaikan pada saat yang tepat, saya kira tetap
mendatangkan manfaat sebagaimana disampaikan oleh seorang penyair:
“Barangsiapa memberikan ilmu kepada yang tidak patut menerimanya, sama
saja dengan menyia-nyiakannya. Siapa saja yang menutup ilmu dari yang
berhak mengetahuinya, sungguh ia telah berbuat aniaya yang
sebesar-besarnya.” Semoga ini saat yang tepat untuk memohon pada-NYA
agar membuka kunci-kunci rahasia tersebut.
Apakah itu CAHAYA?
Cahaya adalah sebuah dzat yang darinya segala sesuatu itu tampak oleh
mata kita. Kita menganggap sebuah benda misalnya daun memiliki warna
tertentu. Namun sesungguhnya, kalau tidak ada dzat yang bernama cahaya
apakah daun itu tetap berwarna hijau? Tentu saja warnanya hilang dan
gelap tidak terlihat. Jadi syarat utama penampakan segala sesuatu di
muka bumi ini adalah adanya CAHAYA. Karena kenyataan ini sebenarnya
bertingkat-tingkat sesuai dengan wujud kesempurnaannya masing-masing
maka kita bisa merumuskan bahwa ada satu-satunya syarat agar semua itu
ada dan tidak ada syarat lagi bagi keberadaannya. Syarat itu adalah
CAHAYA MAHA CAHAYA, Cahaya Tertinggi dan Terakhir, Cahaya Hakiki dan
tiada cahaya lain di atasnya. Sang Causa Prima-nya Cahaya.
Penampakan
segala sesuatu adalah NISBI karena tergantung pada sebab-sebab yang
lain. Penampakan daun itu nisbi, penampakan manusia itu nisbi,
penampakan dunia ini nisbi. Semuanya nisbi, relatif dan tidak absolut.
Keberadaan semua yang ada ini bergantung pada sesuatu yang lain. Kita
bisa melihat dan mendengar karena kita punya mata dan telinga
(audio-visual), itu tingkat dasar. Tingkat selanjutnya, kita bisa
memastikan segala sesuatu karena kita punya alat-alat untuk merasa
(kinestetik) dan rasa lebih tinggi derajat kepastiannya dari mata dan
telinga. Darimana indera rasa ini terletak dan berasal?
Akhirnya,
kita akan sampai pada pemahaman tentang JIWA atau RUH melihat dan
merasakan segala sesuatu. Sifatnya tidak terlihat namun menjadi sumber
pengelihatan dan sumber kepastian-kepastian segala sesuatu. Jadi yang
menentukan gelap terangnya dunia ini, yang menentukan luas sempitnya
dunia, yang menentukan ada dan tidaknya dunia ini termasuk anda dan saya
adalah RUH kita. Segala sesuatu itu terwujud bila RUH kita menghendaki
untuk terwujud dan bila RUH kita tidak menghendaki, maka segala sesuatu
termasuk dunia inipun tidak ada! RUH adalah CAHAYA SEJATI yang tidak
memiliki daya cerap dan tidak pula mewujudkan pencerapan, tetapi ia
menyimpan potensi KEHENDAK untuk mewujudkan segala sesuatu.
Jadi
di dalam diri kita ini, ada CAHAYA SEJATI yang memiliki sifat sempurna
yang tidak pernah keliru. Kebenaran absolut yang sesungguhnya. Ada
kalanya ia dinamakan AQL, RUH atau NAFS. Namun sebaliknya kita lewati
saya istilah-istilah ini agar tidak menimbulkan kebingungan saat
membahas tentang cahaya ini. Bila mata kita tidak bisa melihat mata,
maka RUH bisa melihat dirinya sendiri. CAHAYA yang bisa mencerap CAHAYA,
pengetahuan tentang pengetahuan dan seterusnya. Bila mata tidak bisa
melihat sesuatu yang terlalu jauh atau dekat, maka AQL atau RUH bisa
terbang kemanapun yang dikehendaki, bisa terbang ke langit manapun dan
turun ke langit manapun yang dikehendakinya. Hingga mampu memaknai
HAKIKATNYA HAKIKAT, sampai pada hakikat segala sesuatu, samudra yang
luasnya meliputi sifat-sifat-NYA, puncaknya puncak dan dasarnya dasar
segala sesuatu. Pada titik penghayatan ini, kita akan memahami bahwa
sesungguhnya manusia adalah CERMIN TUHAN… Innallaha kholaqo aadama alaa
suurotini… Allah menciptakan Adam menyerupai citra-NYA.
Masalahnya
adalah ruh, nafs dan akal yang bagaimana yang sesungguhnya bebas dari
sifat relatif dan terbatas? Kita sadar bahwa diri kita yang sejati ini
merupakan limpahan DZAT-NYA, namun kok dalam kehidupan sehari-hari kita
masih diliputi oleh keterbatasan dan tidak mencerminkan khalifah di muka
bumi ini? Jangankan khalifah, yang terjadi malah sering berbuat
kerusakan dan melanggengkan kemunkaran. Menjadi manusia yang tidak tahu
SANGKAN PARANING DUMADI, seperti tersesar di hutan belantara problem
dunia fana, tidak tahu asal termasuk kebingungan jalan untuk pulang.
Kita
ini ya Fir’aun sebagaimana yang disebut Tuhan di dalam kitab suci.
Tuhan pada hakikatnya sedang menuding diri kita ini. Jangan sampai
terlambat untuk menyadari kesalahan diri kita dan masukilah senantiasa
kesadaran ruh kita. Jangan sampai ketika air laut kematian merangsek ke
sungsum dan sel sel darah, dan nyawa kita tinggal sejumput kita baru
terbangun…. lah kemana saja kita selama ini, ohoi … Firaun abad 21?
Saat
nanti kita sekarat akan meninggal dunia disanalah kita kemudian baru
memasuki wilayah kesadaran ruh. Oh….. betapa sia-sia hidupku selama
ini…..aku telah mempertuhankan diriku yang palsu…. tidak mempertuhankan
DIRIKU YANG SEJATI…Kesadaran sejati yang selama ini tertimbun di dalam
diri dan tidak pernah kubangunkan. Sungguh celaka dan sia-sia…. Ampun
Gusti….Aku telah menyembah berhala yang tidak lain diriku sendiri,
nafsu-nafsuku, keinginan-keinginanku, isteri dan anakku, harta bendaku,
syahwatku, kesenangan-kesenanganku, kehormatanku, kemuliaanku, pangkat
derajatku…. Wahai Tuhan Kami, kini kami telah melihat dan mendengar,
maka kembalikanlah kami ke dunia agar dapat beramal sholeh.. kini kami
telah menjadi orang-orang yang yakin…. dan Tuhan bersabda: Telah Kami
singkap tirai yang menutupimu, kini pengelihatanmu amat tajam!
Kita
sampai pada pemahaman bahwa cahaya itu sesungguhnya tidak hanya
bersifat fisik namun sumber cahaya itu justeru hal yang bersifat
metafisik. Al Qur’an sebagai cahaya, tentu saja memiliki dimensi
metafisik. Bukan hanya buku yang bisa dibakar dan aus, namun memiliki
ruh yaitu Al Quran yang bersifat metafisik berupa hakikat pergelaran
alam semesta ini. Kalau kita menyebut pergelaran alam semesta… maka
jangan hanya diartikan bumi dan langit saja. Itu semua hakikatnya
justeru merupakan JAGAD CILIK (Mikrokosmos) sementara pergelaran alam
semesta yang hakiki adalah DIRI SEJATI yang merupakan JAGAD GEDE
(makrokosmos). Itulah Al Qur’an hidup yang harus kita jelajahi kedalaman
semestanya. Kenapa manusia makrokosmos? Sebab yang menentukan besar
kecilnya alam semesta bukan alam semesta itu sendiri, melainkan diri
kita. Ya Akal kita, Ya Ruh kita. Bukankah kita yang membuat meteran,
penggaris, penentu dan pencipta ukuran bagi segala sesuatu? Jadi yang
menentukan besar kecilnya “Tuhan” ya anggapan diri kita masing-masing.
Cantik mana Luna Maya dengan Cut Tari? Tentu saja tergantung persepsi.
Bagi Ariel Peterpan mungkin cantik Luna Maya, namun bagi saya mungkin
lebih cantik Cut Tari. Besar mana “Tuhanmu” dengan “Tuhanku?” Tentu saja
tergantung pada penghayatan masing-masing orang.
Susunan, sifat,
asma/nama dan perbuatan Tuhan (pada diri-NYA sendiri) tetap tidak mampu
diketahui kecuali mereka yang sudah mendapat petunjuk atau hidayah dan
bagi kebanyakan orang awam benar-benar menjadi misteri sampai kapanpun.
Kita hanya bisa melihat FENOMENA-NYA. Sementara NOUMENA-nya jelas tidak
bisa kita ketahui. Kita hanya bisa melihat aksidensia-NYA, sementara
SUBSTANSI/ESENSI-NYA wallahu a’lam. Kita hanya bisa melihat Miss
Universe dari jauh, melihatnya dari luar.. warna kulitnya, bajunya,
rambutnya, bibirnya… sementara wujud aslinya apakah seperti itu? Ya
silahkan dikira-kira sendiri.
Itu sebabnya, kita tidak boleh
sedkitpun mengaku dan merasa tahu tentang diri-NYA. Yang merasa kita
tahu tentangnya, 99 asma-NYA yang kita kenal selama ini sebenarnya
hanyalah seperti peta penunjuk jalan agar kita tidak tersesat. MAP IS
NOT THE TERRITORY: Peta tentu beda dengan wilayah yang sesungguhnya.
Apalagi tentang Allah SWT??? Apalagi bahasa dan akal kita sangat
terbatas. Dimana batasnya bahasa dan akal? Disinilah batasnya. Yaitu
tidak mampu menggapai Susunan, sifat, asma/nama dan perbuatan Tuhan
(pada diri-NYA sendiri). Mereka yang awam adalah mereka yang masih belum
tersingkap pemahamannya akan alam hakikat. Dia tidak bisa lepas dari
alamul hiss was-syahadah… alam kasat mata dan belum mampu memasuki pintu
alam malakut yaitu pintu alam yang bisa dimasuki oleh mata batiniah.
Mata batin mendapatkan cahaya yaitu RUH Al QUR’AN dan PETUNJUK-NYA yang
diturunkan dalam hidup kita sehari-hari, detik ini, disini…
Ketersingkapan
pintu alam malakut secara sempurna sungguh mempesonakan hati. Sebuah
alam penuh keajaiban dimana kita merasa tidak bisa tidak kecuali HARUS
MENGUCAPKAN TERIMA KASIH, sujud sukur tanpa pernah berhenti untuk
bertasbih memuji-NYA. Betapa aneh diri kita ini, kok bisa-bisanya
tiba-tiba ada di dunia ini. Opo tumon??? Siapa yang menciptakan aku???
Apakah ini perbuatan yang disengaja atau iseng? Pasti disengaja. Bukan
iseng. Padahal aku mengisi hidupku dengan iseng, menghabiskan waktuku
untuk main domino, mencolek gadis-gadis bahenol di lokalisasi, dan
bergaul dengan para preman? Betapa hinanya diriku yang setelah menyadari
hal ini kemudian melanjutkan hidup di alam-alam rendah yang sesat…
pantas aku lebih sesat dari hewan yang tidak bisa terbang ke alam
malakut. Aku tuli dan buta dari sapaan mesra kekasih….
“MEREKA SEPERTI BINATANG, BAHKAN MEREKA LEBIH SESAT LAGI. MEREKALAH ORANG-ORANG YANG LALAI” (QS 7: 179)
Siapa
yang telah terbuka pintu alam malakut? Dialah berhak menyandang gelar
menjadi hamba Allah SWT. Yaitu mereka yang menghamba kepada-NYA. Bukan
kepada yang lain. Mereka ini kemudian menjadi bagian dari alam malakut
itu sendiri, dimana kesadaran kosmik-nya telah berubah total, final dan
eternal. Indera dan khayalnya, imajinasinya, bukan menjadi bumi tempat
tinggalnya lagi, termasuk langit (samaawaat…) serta segala yang terjauh
dan ter-ada yang pernah dipikirkannya.
Setiap hari baginya
merupakan sebuah pendakian atau Mi’raj. Hidupnya ya suluk itu sendiri.
Senantiasa menghampiri hadirat Yang Maha Pecinta bahkan selalu menempel
pada Hadhrat Al Quds (Hadirat Kesucian Allah SWT) dimana semua kunci
gaib digenggamannya. Yaitu hanya dari sisi-NYA jua semua penyebab adanya
maujudat di alam syahadah ini diturunkan dengan perkenaan-NYA. Sebab
alam syahadah adalah akibat dari alam malakut yang merupakan sebab.
Kalau sekarang ini banyak banjir, tanah longsor, kereta api terbakar,
kemacetan di mana-mana, dan keruwetan-keruwetan hidup.. maka itulah
akibat dari sebab utama yaitu alam batin kita semua yang kisruh, ruwet
dan amburadul!
TALI SIMPUL
Nur artinya cahaya. Muhammad
artinya kualitas diri yang terpuji. Muhammad sebagai sosok pribadi telah
kembali ke sisi-NYA, namun sebagai kualitas diri maka ia akan tetap
hadir pada diri-diri yang mampu menunjukkan derajatnya sebagai Pelita
yang Menerangi (SIRAJ MUNIR) sepanjang jaman. Nur Muhammad ada sebelum
alam semesta ini ada, sebab cahaya yang mampu menerangi dan meng-ada-kan
alam semesta ini ya KEHENDAK, dan KEHENDAK AWAL PENCIPTAAN alam semesta
ini adalah KEHENDAK BAIK. Nur Muhammad nanti juga akan mengakhiri
pergelaran dan penggulungan alam semesta dengan makna hakikat yang sama.
Dan setelah itu, dunia ini diisi dengan cahaya dari semua nabi yang
juga merupakan cahaya sepanjang masa, termasuk diri anda, diri saya,
diri kita semua. Semua punya satu keping mosaik kebenaran yang harus
dikumpulkan agar kebenaran itu menyatu sempurna. Salam
paseduluran….@WONGALUS,2010
@@@
Bulu Perindu Sukma
Bulu Perindu Asli Kalimantan 082168589479 /2683F21E
Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Ciri - ciri keaslian
Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing. Sepasang Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling mendekat dan melilit.
Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma
mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.
mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk
menggunakan bulu perindu ini.
kekuatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
"Bagi
Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah
asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris
usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"
|
Pembayaran dapat di lakukan ke salah satu rekening di bawah ini:
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
| |
| Bank BCA Kantor Cabang: KCU Bukit Barisan No. Rekening : 3831172434 Nama Pemilik : Hendro Susilo |
Bank Mandiri Kantor Cabang: KCP Medan Simpang pos No. Rekening : 105-00-1057268-7 Nama Pemilik : Hendro Susilo |
setelah transfer harap konfirmasi sms ke no 082168589479 ( Hendro Susilo )
sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu.
bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS
Code Resi Paket pengiriman anda dapat di lihat di " CEK STATUS PENGIRIMAN " di bawah ini
dengan cara memsukkan nomor barcode/resi pengiriman yang akan saya berikan kepada anda melalui email/sms
NB: untuk pemohon agar terlebih dahulu mengirimkan email atau sms ke alamat
dan jika ingin kontak langsung hub atau sms ke no 082168589479
TESTIMONI DARI BB
Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia
MAHAR PELET MANTRA 550.000 |MAHAR PELET FOTO |850.000 | MAHAR PELET SEMAR MESEM | 550.000 | MAHAR PUTER GILING 1000.000 | TLP/SMS 082168589479 /2683F21E
: JNE TIKI POS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar