Jangan berharap akan mendapatkan keajaiban bila ego kita masih dominan.
Pemaksaan diri dan konsentasi malah membuat jalur komunikasi kita dengan
kegaiban tertutup rapat. Kondisi jiwa harus rileks dan santai saat
mengamalkan ilmu gaib.
Untuk menjadi seorang paranormal, kita
jelas perlu memiliki satu, beberapa atau banyak kelebihan atau kemampuan
supranatural. Memang ada yang berpendapat, kita hanya perlu memiliki
satu kemampuan saja namun benar-benar ahli dan mumpuni. Namun ada pula
yang berpendapat, kita perlu memiliki banyak kemampuan sehingga apapun
problem bisa kita pecahkan. Faktanya, sangat sedikit paranormal yang
hanya memiliki satu amalan/ajian saja. Kebiasaan kaum paranormal adalah
menjalani laku tirakat sehingga mereka memiliki banyak amalan/ajian yang
membuat mereka dianggap sakti oleh masyarakat.
Maka, langkah
pertama untuk menjadi paranormal adalah memiliki kemampuan
supranatural/gaib yaitu dengan cara menguasai ajian. Ini sepertinya
syarat yang mutlak dimiliki oleh paranormal. Memang lebih enak bila kita
memiliki guru yang bisa mengajari kita secara langsung. Guru tersebut
bisa orang lain yang tidak ada hubungan keluarga dengan kita, namun
banyak pula guru tersebut adalah kakek, nenek, paman, atau kerabat kita
sendiri. Guru yang masih keturunan dengan kita tersebut memang biasanya
lebih serius menurunkan ilmu kepada kita karena mereka biasanya lebih
ikhlas daripada guru yang tidak ada hubungan keluarga dengan kita.
Bagaimana
kita bisa mendapatkan guru yang mengajari kita ilmu-ilmu gaib? Sekarang
ini, apalagi di kota-kota besar sudah sangat jarang orang yang dengan
sukarela mengajari ilmu-ilmu gaib peninggalan para leluhur. Kalaupun
ada, kayaknya kita harus membayar mahar sekian rupiah untuk belajar.
Proses belajar mengajarpun lebih banyak “pamrih”nya daripada “sepi ing
pamrih”. Sehingga kewaskitaan seorang guru sudah sedemikian pudar dan
terkena erosi materialisme dan keikhlasan menularkan kawruh ilmu-ilmu
juga perlu dipertanyakan.
Dulu, saya punya pengalaman bertemu
banyak guru yang siap mengajari saya ilmu-ilmu gaib. Namun akhirnya,
saya memutuskan untuk tidak sungguh-sungguh belajar dan mengamalkan
ajaran mereka karena saya menyadari bahwa jalan hidup dan jalan
spiritual saya berbeda dari para guru tersebut. Jadi akhirnya saya
memutuskan untuk belajar otodidak karena bagi saya lebih memuaskan.
Terus terang, hingga sekarang…. usia saya saat ini hampir 40 tahun,
tidak pernah sekalipun berniat total untuk belajar serius ilmu-ilmu gaib
dari seorang guru. Namun, saya gemar menuntut ilmu apapun termasuk
belajar ilmu kebatinan dan olah rasa.
Namun, jangan dikira
belajar otodidak itu tidak punya guru. Orang belajar sendiri itu tetap
punya guru. Gurunya adalah pengalaman dan ujiannya adalah fakta-fakta
yang ada di depan mata. Minat saya belajar ilmu-ilmu gaib bermula saat
saya memasuki usia sekolah.
Suatu ketika saat memasuki bangku SMA
sekitar tahun 1987, saya ditinggal orang tua merantau ke pulau
seberang. Saat itu ayah hanya berpesan: “Nak, jaga rumah ya dan rajin
belajar. Masa depan ada di tanganmu sendiri…” Tercatat tiga tahun atau
1000 hari lebih saya “bertapa” di rumah yang ada di blok U nomor 24
tersebut.
Saya pun tinggal sendiri di sebuah rumah kontrakan yang
sepi dan sunyi di sebuah perumahan yang masih lengang. Jadi karena
keadaan atau orang jawa menyebut “kahanan” yang penuh deritalah yang
membuat hidup saya menjadi orang yang awalnya dipaksa menyukai dunia
dalam, inner world, dunia kebatinan, dunia rahsa, dunia aku sejati.
Di
rumah yang terletak di ujung perumahan tersebut, yang saya lakukan
adalah menjalani aktivitas rutin sebagaimana anak sekolah biasa.
Belajar, makan-minum, tidur dan lain-lain. Satu televisi dan satu radio
yang sudah butut tidak pernah saya nyalakan karena rasa-rasanya hati ini
tidak terhibur oleh tayangan-tayangan informasi-informasi yang
disediakan. Mulailah saya mencari-cari jawaban untuk apa sebenarnya
manusia itu hidup, siapa yang menciptakan manusia, kenapa Sang Pencipta
menciptakan saya, dan seterusnya… Pertanyaan-pertanyaan itu begitu
mengganggu saya saat itu, sehingga saya pun mencari-cari jawaban tanpa
guru.
Hampir setiap malam, saya berjalan kaki sekitar 500 meter
ke gapura depan perumahan untuk sekedar menghibur diri, duduk di sebuah
taman rumput tanpa agenda apa-apa. Suatu ketika, pada suatu malam
minggu, saya berjalan ke tengah pertokoan dan langkah kaki berhenti di
sebuah toko buku dan melongok-longok buku-buku agama. Tertariklah saya
pada buku kecil yang judulnya TASWAUF karangan Dr Mir Valiudin. Sejak
membeli buku itulah, saya semakin intensif mendalami dan mengamalkan
tasawuf sebagai bagian spiritualitas sehari-hari termasuk juga hizib,
wirid, doa dan sebagainya.
Bila orang yang mendalami tasawuf
kebanyakan dengan membaca atau berguru ke guru tarekat, namun saya malah
hanya sedikit tentang teorinya namun sungguh-sungguh menjalani dengan
keyakinan penuh satu dimensi rasa/kebatinan yang sebenarnya medupakan
sendi agama tersebut. Berbagai wirid dan hizib saya amalkan hingga
mendarah daging hingga saat ini.
Bila dalam teori disebutkan
bahwa untuk menjalani amalan tertentu memerlukan laku tirakat seperti
puasa mutih, puasa ngalong, puasa ngrowot, puasa ngebleng maka saya
malah sama sekali tidak melakukan tirakat yang seperti itu. Kenapa?
Sebab saya menyadari inti dari berbagai macam laku tirakat itu pada
hakekatnya adalah mengendalikan ego atau nafsu-nafsu yang ada pada diri
manusia. Manusia harus siap menderita, siap lapar, siap lemas, siap
miskin, siap tidak menggerutu, siap tidak mengomel, dan siap hidup dan
siap pula mati, lahir maupun batin. Pasrah, sumarah, sumeleh pada
Iradat/Kehendak Tuhan Maha Pencipta. Itu saja. Sementara tanpa niat
puasa pun saya sudah puasa betulan karena memang tidak ada yang bisa
dimakan selain daun-daunan ketela di belakang rumah dan air satu dua
teguk dari sumur.
Kata orang tua, sejak kecil saya dikatakan
telah memiliki bakat supranatural. Misalnya, pada suatu hari orang tua
saya mengeluh tidak punya uang untuk makan. Apalagi orang tua punya
hutang ke tetangga kanan kiri. Hati saya sedih bukan kepalang merasakan
penderitaan tersebut. Dalam hati saya memohon agar Tuhan berkenan
menolong keluarga. Eh, saat pulang dari sekolah di jok belakang
kendaraan umum saya temukan sebuah kalung yang mirip kalung mainan.
Karena tidak ada satupun penumpang selain saya, seketika itu kalung
tersebut saya masukkan ke tas dan kalung saya berikan ke orang tua.
Betapa kagetnya, orang tua ternyata kalung yang disangka mainan tersebut
setelah dibawa ke toko emas ternyata benar-benar kalung emas dengan
berat sekitar 22 gram.
Contoh kejadian lain adalah saat rumah
kami tiba-tiba dijadikan markas setan. Meskipun masih usia SD, saya
berhasil mengusir setan-setan dari rumah dengan cara melakukan wirid
surat-surat yang ada dalam kitab suci.
Ya, belajar dari berbagai
pengalaman gaib tersebut melakukan tes uji amalan ilmu gaib memang
menjadi wajib hukumnya. Tidak masuk akal kita menjalani amalan tapi
takut melakukan pengujian. Misalnya, bila Anda mengamalkan ajian ilmu
kebal, maka ajian itu harus Anda buktikan dan jangan hanya
berangan-angan sudah kebal. Ibarat tentara yang sudah menguasai ilmu
menembak, namun tidak pernah memegang senjata dan menarik pelatuk maka
kita belum bisa dikatakan memiliki ilmu menembak. Sebab teori sangat
berbeda dengan praktek. Membaca buku teknik naik sepeda tidak sama
dengan praktek naik sepeda, bukan?
Yang perlu diperhatikan bagi
mereka yang ingin menguasai ilmu gaib dan kemudian mengamalkan salah
satu ajian. Perlu kita mengetahui apa yang masuk ke tubuh kita? Apakah
itu jin? Apakah itu setan? Apakah itu malaikat? Perlu kiranya dijelaskan
hal ini agar tidak salah sangka dan keblasuk ke pemahaman yang
aneh-aneh.
Yang masuk ke tubuh kita saat mengamalkan ajian
sebenanya adalah energi ilmu yang telah kita amalkan tadi. Orang
menyebutnya khodam. Jadi tidak benar orang belajar ilmu gaib lalu dalam
tubuhnya dimasuki jin, setan, malaikat dan sebagainya. Itu pemahaman
yang salah dan menyesatkan. Sepanjang pengamalan saya, saya tidak pernah
merasa diintervensi makhluk asing agar masuk ke tubuh saya dan
menguasai kesadaran saya kalau saya memang tidak membuka jalur atau
membuka pintu gerbang agar kesadaran diri saya dimasuki makhluk gaibYang
benar adalah saat kita melakukan tirakat, puasa yang diniatkan untuk
menguasai ajian tertentu maka yang terjadi adalah energi batin kita
sendirilah yang mengumpul karena amalan kita tadi.
Energi batin
kita akan memunculkan kekuatan karena kita menduplikasi energi gaib yang
tersimpan di gudang data alam semesta. Jadi misalnya, Anda mengamalkan
ajian KULHU SUNGSANG maka itu karena energi batin kita mengcopy kekuatan
yang tersimpan di alam semesta yang telah terformulasikan sedemikian
rupa dalam bentuk ajian tersebut. Saya lupa, amalan apa pertama kali
saya kuasai. Saya sudah tidak ingat lagi karena itu terjadi sekian puluh
tahun yang lalu. Yang saya ingat, saat itu saya mengamalkan wirid rutin
milik tarekat Naqsabandriyah hingga hapal di luar kepala. Saya selalu
melantunkan dalam hati wirid tersebut mulai bangun tidur sampai saat
berada di dalam keadaan tertidur dan bermimpi saya juga masih dalam
kondisi wirid.
Hijab atau tirai penghalang ruhani akan terbuka
secara otomatis bila kita melakukan wirid rutin. Tersingkapnya hijab ini
tanpa disangka-sangka dan bagi orang yang mengalaminya, sepertinya hal
tersebut wajar-wajar saja. Bagi orang yang menjalani wirid, maka hal
yang gaib itu tidak terasa sebagai hal yang gaib dan sepertinya sebuah
gejala normal. Sementara bagi orang yang tidak berada pada gelombang
ruhani yang sama akan mengatakan ganjil dan gaib. Ini terjadi saat saya
hampir setiap malam sunyi melihat bola-bola api beterbangan di angkasa.
Bola-bola api itu tidak terlihat oleh mata teman-teman saya. Sementara
saya melihat dengan jelas dan tidak merasa melihat hal yang gaib.
Bola-bola api itu ternyata adalah bola api yang dilontarkan oleh para
dukun santet. Maklum, pada tahun 1980-1990 an, santet sangat marak di
Jawa Timur. Termasuk di Sidoarjo, kota tempat saya tinggal, hampir
setiap hari ada saja orang terkena santet.
Pada suatu ketika,
sebuah bola api berwarna merah menghantam sebuah bangunan yang jaraknya
sekitar satu kilometer dari rumah saya. Saya pun berlari mengejar bola
api itu, yang ternyata sasarannya adalah sebuah gedung pengadilan di
Jalan Jaksa Agung R Suprapto. Saat sudah berada di depan pengadilan, dan
dalam keadaan nafas yang ngos-ngosan.. saya melihat sesosok bayangan
gelap tinggi besar sedang duduk di atas bangunan yang ternyata sosok itu
adalah gendruwo yang memegang bola api santet. Saat saya datang,
gendruwo itu juga memandang saya dan tiba-tiba dia melontarkan bola
apinya ke arah saya.
Refleks, saya melantunkan wirid pendek dalam
hati dan bola api itu pun melesat kembali ke arah gendruwo si pelempar.
Dia pun terjatuh dari atas gedung dan bergelimpangan di tanah terkena
bola apinya sendiri. Tubuhnya gosong. Ia mengerang kesakitan hingga
akhirnya mati mengenaskan. Astaghfirullah….
Sebelum saya menutup
artikel ini, saya berpesan pada diri saya sendiri dan juga kepada para
sedulur/saudaraku semua yang sempat membaca blog ini: Kuasai dan
kendalikanlah ego yang penuh nafsu itu. Jangan biarkan ego mendominasi
diri kita dan menuntun langkah kita. Kita tidak perlu ngotot dalam
meraih kesaktian karena ngotot adalah tanda kita melakukan pemaksaan
diri yang justeru membuat jalur komunikasi kita dengan kegaiban tertutup
rapat. Santai dan rileks saat mengamalkan ilmu gaib adalah tanda kita
sudah mampu menguasai ego kita. Bila kondisi kejiwaan kita santai dan
ego sudah terkendali, ayo kita melakukan wirid ASMA-UL HUSNA atau wirid
lain yang tujuannya adalah untuk merasakan cinta dan kasih sayang pada
Tuhan, satu-satunya Dzat yang wajib kita sembah. Maka kegaiban akan
otomatis datang pada diri kita. Jadi KESAKTIAN tidak perlu dijadikan
tujuan. Namun hadiah atau penghargaan dari buah amalan kita untuk
manembah dan memperturutkan iradat-NYA.
Jangan pula menyembah
nabi, menyembah malaikat, menyembah iblis, menyembah kyai, menyembah
orang pintar, menyembah guru spiritual, apalagi menyembah keakuan/ego
sendiri, menyembah uang, menyembah isteri atau suami, menyembah
keluarga, menyembah pohon, menyembah kecantikan, menyembah kekayaan,
menyembah kedudukan tahta dan derajat karena itu semua adalah BERHALA
dan itu berarti kita telah SYIRIK/MUSYRIK. Tidak perlu juga
mempraktekkan sihir apalagi menjadikannya sebagai tujuan. Sebab belum
tentu kekayaan dan kesuksesan yang Anda inginkan dengan sihir itu akan
membawa Anda kepada kebaikan dunia dan kebaikan di akhirat.
Sebagaimana
junjungan dan suri tauladan kita, Rasulullah Muhammad SAW adalah
manusia yang “ummi”, yang tidak bisa baca tulis namun hanya mampu pasrah
pada iradat-Nya, kemudian berniat melakukan upaya penyucian batin
dengan semedi di Gua Hira. Tanpa diduga dan diniatkan sebelumnya, dia
ditemui kegaiban: hadirnya malaikat Jibril dan diminta untuk MEMBACA
DENGAN DASAR BAHWA SEMUA YANG ADA INI HARUSLAH MEMILIKI DASAR PIJAKAN
YAITU “ATAS NAMA TUHAN”
Untuk yang terkasih.. Muhammad Rasulullah
SAW, selamat ulang tahun. Semoga kita mampu memantulkan kembali
pancaran kasihmu kepada kita ke seluruh lorong dan sudut di jagad raya.
@wongalus,2010
Bulu Perindu Sukma
Bulu Perindu Asli Kalimantan 082168589479 /2683F21E
Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Ciri - ciri keaslian
Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing. Sepasang Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling mendekat dan melilit.
Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma
mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.
mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk
menggunakan bulu perindu ini.
kekuatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
"Bagi
Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah
asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris
usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"
|
Pembayaran dapat di lakukan ke salah satu rekening di bawah ini:
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
| |
| Bank BCA Kantor Cabang: KCU Bukit Barisan No. Rekening : 3831172434 Nama Pemilik : Hendro Susilo |
Bank Mandiri Kantor Cabang: KCP Medan Simpang pos No. Rekening : 105-00-1057268-7 Nama Pemilik : Hendro Susilo |
setelah transfer harap konfirmasi sms ke no 082168589479 ( Hendro Susilo )
sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu.
bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS
Code Resi Paket pengiriman anda dapat di lihat di " CEK STATUS PENGIRIMAN " di bawah ini
dengan cara memsukkan nomor barcode/resi pengiriman yang akan saya berikan kepada anda melalui email/sms
NB: untuk pemohon agar terlebih dahulu mengirimkan email atau sms ke alamat
dan jika ingin kontak langsung hub atau sms ke no 082168589479
TESTIMONI DARI BB
Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia
MAHAR PELET MANTRA 550.000 |MAHAR PELET FOTO |850.000 | MAHAR PELET SEMAR MESEM | 550.000 | MAHAR PUTER GILING 1000.000 | TLP/SMS 082168589479 /2683F21E
: JNE TIKI POS
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar