KI SUKMA RAHAYU
INI DIALOG SUFISTIK ANTARA KI AGENG JJ DENGAN KI
SUKMA RAHAYU TENTANG BAGAIMANA SESUNGGUHNYA MENJALIN KEAKRABAN ANTARA
MANUSIA DENGAN TUHAN.
TANYA: Ki Sukma Rahayu (Luciola Eberta
Jovita): Salam Rahayu karaharjan katur mbak Sukma sekeluarga. ‘AKU’
sebuah kata yang slalu menjadi pertanyaan yg mendalam. Tetapi amatlah
rumit dan tak terkira jawabnya. Saat ‘AKU’ meng’aku’ paling inilah
Paling itulah dan paling paling yg lain. Pertanyaannya: siapakah ‘AKU’
yg telah berani beraninya meng’aku’ ? …
JAWAB Assalamualaikum
Wr.wb. Selamat malam Para Sesepuh KWA yang tidak dapat saya sebutkan
satu persatu semoga Alloh Meridhoi Sesepuh,sedulur dan saudara/i semua.
amien. Maap untuk Menjawab Pertanyaan Sesepuh Ki ageung JJ sebetulnya
saya Pribadi bukan orang Pintar kyai,ustadz, dan masih perlu banyak
Belajar dari Panjenengan,aplagi saya seorang mualaf tetapi insya Alloh
saya jawab tetapi bukan berarti bisa tetapi semata Pemahaman yang saya
Pahami.
Pertanyaannya: siapakah ‘AKU’ yg telah berani beraninya
meng’aku’ ? … Maap kalimat tersebut bukan berati “AKU” telah beraninya
meng”AKU” dalam artian saya berani mengaku. Ucapan tersebut pada umumnya
di pakai orang sufi/haqeqat, dibalik tersurat ada tersirat yang
memahaminya dalam arti tersirat hanyalah kalangan Sufi/arti haqeqat
sendiri, disinilah pangkal utama Perselisihan dan timbulnya tuduhan
orang-orang Ahli Syareat (ahli dzahir), dan untuk memahami ucapan mereka
yang ganjil itu, seharusnya dengan kacamata mereka pula.
Namun
Untuk saya pribadi beranggapan bahwa kalimat tersebut terlalu berani di
ucapkan, dan amat membahayakan terhadap orang awam dan selain itu
mengundang silih sengketa, namun demikian saya pribadi tetap berbaik
sangka kepada ALLOH bahwa alasannya adalah:
1. Dalam
Kesendiriannya kata2 tersebut di ucapkan kaum sufi/ahli haqeqat dalam
keadaan Syatathoh tanpa terkendali oleh aqal (saking cinta dekatnya dg
sang pencinta)
2. Kalimat tersebut di ucapkan adalah karena karunia Alloh SWT.
3.
Bahwa para Pendaki yang sudah Meng”AKU” karena berpendapat dahuu dia
sangka kalimat2 Alloh,aku, dan Doa itu seutuhnya miliknya sendiri, lahir
dari lidahnya sendiri, dan atas dasar pengetahuan dan Kemampuannya
sendiri, tidak diketahuinya ada suatu penekanan bagi org Khowas dari
suatu hadis Qudsi : La ilaha Illa Alloh adalah Ucapanku (alloh) dan dia
adalah bentengku, barang siapa yg masuk kepada bentengku, amanlah dari
siksaku”
Setelah merenungkan itu semua, sadarlah bahwa kaum Ahli
haqeqat bahwa yang di yaqini adalah salah. Mari kita simak dari kutipan
Senossi- Almiraj Sufi & Islamic Study Centre Ditulis oleh Ali
Mursyid FA-Almiraj Sufi ElSenossi & Pusat Studi Islam dari cairo
Mesir yang saya terjemaahkan dari bahasa inggris ke indonesia.
Tujuan
transformasi diri untuk menghapus semua tabir antara kita dan Allah.
Final Tabir adalah” Aku “, arti keterpisahan membawa kita masing-masing.
Untuk menghapus ini jauh dari mudah. Tanyakan kepada diri sendiri,”
Bagaimana saya bisa mengambil “Aku” keluar dari aku? ”
The Sufis
take as their starting point the Unity of Allah– ‘ La ilaha ill Allah ‘ –
There is no god but One God; There is no reality but One Reality. Para
sufi mengambil sebagai titik awal mereka Kesatuan Allah-”La ilaha sakit
Allah – Tidak ada Tuhan selain Tuhan Yang Maha Esa; Tidak ada realitas,
tetapi Satu Realitas. It is not that we have to acknowledge the Unity of
Allah. Itu bukan bahwa kita harus mengakui Kesatuan Allah. He does not
need our confirmation of His Oneness. Dia tidak membutuhkan konfirmasi
kita Keesaan-Nya. This acknowledgement is for our own benefit. Pengakuan
ini adalah untuk kepentingan kita sendiri. When one starts with Unity
it is easy to integrate all the different “I’s” which have no function
except to confuse and mislead us. Ketika seseorang mulai dengan
Persatuan mudah untuk mengintegrasikan semua berbeda “I” yang memiliki
fungsi apapun kecuali untuk membingungkan dan menyesatkan kita. For this
reason the practices of the Sufis include the remembrance of Allah (
Dhikr ) and His Names, in various forms, to awaken the consciousness and
activate the subtle centres of the heart. Untuk alasan ini praktik para
sufi termasuk mengingat Allah (Dzikir) dan Nama-Nya, dalam berbagai
bentuk, untuk membangkitkan kesadaran dan mengaktifkan pusat-pusat halus
jantung.
In Sufism there are seven stages of consciousness.
(Stages of the Self) When we progress through them we will reach the
Ultimate Truth and the Ultimate Unity of Realization in Allah. Dalam
tasawuf ada tujuh tahap kesadaran. (Tahapan Diri) Ketika kita kemajuan
melalui mereka kita akan mencapai Kebenaran Ultimate dan Kesatuan
Ultimate Realisasi pada Allah. It is hard; and at the same time it is
easy. Sulit, dan pada saat yang sama mudah. If we are sincere and if we
have great determination (himma ) and really wish to be with Allah then,
as Allah says in the Holy Qur’an, He is closer to us than our jugular
vein. Jika kita tulus dan jika kita memiliki tekad yang besar (himma)
dan benar-benar ingin dengan Allah itu, sebagaimana Allah berfirman
dalam Al Qur’an Suci, Ia lebih dekat kepada kita daripada urat nadi
kita.
It has been said that there are 70,000 veils between the
seeker and Allah, but there are no veils between Allah and the seeker.
Telah dikatakan bahwa ada 70.000 cadar antara pencari dan Allah, tetapi
tidak ada selubung antara Allah dan para pencari. The complications are
from our side. Komplikasi yang berasal dari pihak kami. We have to put
our lives in order and bring peace and knowledge and proper behaviour to
our existence so that we may be able, gradually, to remove the veils of
personality, conditioning and lower desires (and after that, the higher
desires). Kita harus menyerahkan hidup kita dalam rangka dan membawa
perdamaian dan pengetahuan dan perilaku yang tepat untuk keberadaan kita
sehingga kita dapat, secara bertahap, untuk menghilangkan cadar
kepribadian, penyejuk dan keinginan rendah (dan setelah itu, keinginan
yang lebih tinggi).
“The Sufis are people who prefer Allah to
everything and Allah prefers them to everything else.” “Para Sufi adalah
orang yang lebih memilih Allah untuk segala sesuatu dan Allah lebih
suka mereka untuk segala sesuatu yang lain.”
So the first step,
as we mentioned, is the acknowledgment of the supremacy of Allah, and
the acknowledgement which includes the acceptance of 124,000 Prophets
and Messengers of Allah who have been sent to humanity and to all the
creations in the universe, (those creations that we know of and those
that have not been discovered yet). Jadi langkah pertama, sebagaimana
telah disebutkan, adalah pengakuan supremasi Allah, dan pengakuan yang
meliputi penerimaan 124.000 Nabi dan Rasul Allah yang telah dikirim ke
kemanusiaan dan kepada semua ciptaan di alam semesta, (yang kreasi yang
kami ketahui dan mereka yang belum ditemukan).
The last Prophet
and Messenger of Allah is the Holy Prophet Muhammad ÷ . Nabi terakhir
dan Rasul Allah adalah Nabi Muhammad ÷. If we acknowledge this then the
second step is to worship, because there is no point in acknowledging
Allah if we do not fulfill His commands. Jika kita mengakui ini maka
langkah kedua adalah ibadah, karena tidak ada gunanya mengakui Allah
jika kita tidak memenuhi perintah-Nya. As a Sufi poet said: “You disobey
Allah and yet you claim His Love. That is indeed a very strange kind of
love!” If you truly love Allah you will obey Him because the lover is
in a state of total surrender to his Beloved. Sebagai seorang penyair
sufi berkata: “Kamu tidak mentaati Allah dan belum Anda mengklaim Nya
Cinta kasih. Itu memang sangat aneh semacam!” Jika Anda benar-benar
mencintai Allah Anda akan mematuhi-Nya karena kekasih berada dalam
keadaan menyerah total nya Kekasih . So – worship you must! What does is
mean to worship? Jadi – ibadah Anda harus menyembah! Apa yang berarti
untuk? Worship is not just the movements of the body. (Movement of the
Prayer) .
It is the orientation of the heart so that the object
of your love is the Supreme Being. Ibadah bukan hanya gerakan tubuh.
(Gerakan Doa) . Ini adalah orientasi hati sehingga objek cinta Anda
adalah Mahatinggi. It is a state of knowledge, because in the true sense
you cannot worship something that you do not know. Ini adalah keadaan
pengetahuan, karena dalam arti sebenarnya Anda tidak bisa menyembah
sesuatu yang anda tidak tahu. So, the Sufis say: “Worship!” Jadi, para
sufi mengatakan: “Ibadah!” Worship in the Arabic traditions is called
ibadat . Ibadat should take us to ‘ubudiyya meaning slavehood. Ibadah
dalam tradisi Arab disebut ibadat. Ibadat harus membawa kita ke
‘ubudiyya makna slavehood. You are slave to none but the One. Anda budak
tidak ada tapi Satu.
If worship does not produce this result
then it has not been done properly. The highest state of consciousness
is to be completely and totally submitted to your Beloved, Allah, the
Supreme Being and the Creator of all things and the sustainer of all
things, because we all remember when we arrived to planet Earth, we
arrived without any luggage, Ipods, computers, or any of the other
gadgets that we depend on in our daily lives. Jika penyembahan tidak
menghasilkan hasil ini maka belum dilakukan dengan benar. Keadaan
tertinggi kesadaran harus benar-benar dan sepenuhnya diserahkan kepada
Anda Kekasih, Allah, Yang Mahatinggi dan Pencipta segala sesuatu dan
penopang segala sesuatu, karena kita semua ingat ketika kami tiba untuk
planet Bumi, kami tiba tanpa, Ipods, komputer koper, atau salah satu
gadget lain yang kita bergantung pada dalam kehidupan kita sehari-hari.
We think that if we don’t have them, our lives will be disastrous. Kita
berpikir bahwa jika kita tidak memilikinya, hidup kita akan menjadi
bencana.
The Holy Prophet ÷ has said, “What I say is the Law,
what I do is the Way and my inner state is Reality”. Nabi ÷ mengatakan,
“Apa yang saya katakan adalah Hukum, apa yang saya lakukan adalah Jalan
dan negara batin saya Realitas”. There are three stages of practice and
understanding in Sufism: Ada tiga tahap praktek dan pemahaman tasawuf:
Islam (submission) Islam (penyerahan)
Iman (belief) Iman (kepercayaan)
Ihsan (perfection) or, you could say: Ihsan (kesempurnaan) atau, Anda bisa mengatakan:
Shariah (The Law) Syariah (Hukum)
Tariqah (The mystical Path) Thariqah (Jalan mistik)
Haqiqah (Reality) Haqiqah (Realitas)
Each
is built upon the stages that go before.When we combine this knowledge
based on the Holy Qur’an, we will come face to face with each of the
seven stages of consciousness. Setiap dibangun di atas tahap yang masuk
before.When kami menggabungkan pengetahuan ini berdasarkan Al-Qur’an
Suci, kita akan berhadapan dengan masing-masing tujuh tahap kesadaran.
Islam (submission) Islam (penyerahan)
Iman (belief) Iman (kepercayaan)
Ihsan (perfection) Ihsan (kesempurnaan)
‘Ilm al Yaqin (knowledge of certainty) ‘Ilm al Yaqin (pengetahuan tentang kepastian)
‘Ain al Yaqin (the eye of certainty) ‘Ain al Yaqin (mata kepastian)
Haqq al Yaqin (the Reality of Certainty) Haqq al Yaqin (Realitas Kepastian)
The
seventh stage is the Complete Self, known also as Hayat as-Sha’ur , the
Life of the Senses. Tahap ketujuh adalah Diri Lengkap, dikenal juga
sebagai Hayat as-Sha’ur, Kehidupan dari Sense.
To start this
process, you must take the necessary steps. Untuk memulai proses ini,
Anda harus mengambil langkah yang diperlukan. It is highly recommended
to observe the month of fasting every year (the Holy month of Ramadhan)
in order to experience something of hunger,to tame the animal self and
to become conscsious of the suffering of the human being who has nothing
to sustain them. The Murshid, or Teacher of a Sufi order or school to
whom one attaches oneself, may recommend other fasts if they are
required. Hal ini sangat dianjurkan untuk mengamati bulan puasa setiap
tahun (bulan Suci Ramadhan) untuk mengalami sesuatu yang kelaparan,
untuk menjinakkan hewan diri dan menjadi conscsious dari penderitaan
manusia yang tidak memiliki apapun untuk mempertahankan mereka. Murshid,
atau Guru tatanan sufi atau sekolah untuk yang satu menempel pada diri
sendiri, dapat merekomendasikan puasa lainnya jika mereka diperlukan.
There
is also zakat, or charity, which deals with material wealth. Ada juga
zakat, atau amal, yang berkaitan dengan kekayaan materi. The Holy
Prophet ÷ never kept anything more than what he needed for the day and
he is our example to follow. Nabi ÷ pernah menyimpan sesuatu yang lebih
dari apa yang dibutuhkan untuk hari itu dan dia adalah teladan kita
untuk mengikuti. When we practise zakat , which requires a percentage of
wealth to be given to the needy, then, according to the esoteric
Teaching, we are learning detachment, generosity and many other
qualities.
Ketika kita berlatih zakat, yang membutuhkan
persentase kekayaan yang harus diberikan kepada yang membutuhkan,
kemudian, menurut Pengajaran esoteris, kita belajar detasemen, kemurahan
hati dan kualitas lainnya. We must know that the best gift one can give
to others is a heart full of love and respect for all the creations of
Allah. Kita harus tahu bahwa hadiah terbaik yang dapat memberikan kepada
orang lain adalah hati yang penuh cinta dan hormat untuk semua ciptaan
Allah.
Additionally there is the Hajj or pilgrimage. Selain itu
ada haji atau ziarah. The Holy Prophet ÷ said: “Whoever dies without the
intention to go on the Pilgrimage, may die on a different faith than
that of the religion that I brought”. One must strive to perform
pilgrimage to the House of Allah once in a lifetime. ÷ Nabi bersabda:
“Barangsiapa mati tanpa niat untuk pergi Ziarah, bisa mati di iman
berbeda dengan agama yang aku bawa” seumur hidup. Orang harus berusaha
keras untuk menunaikan ibadah haji ke Rumah Allah sekali di. However,
the real pilgrimage is to travel to one’s heart because it is the Real
House of Allah.
Namun, ziarah sesungguhnya adalah melakukan
perjalanan ke hati satu karena itu adalah Real Rumah Allah. Allah says
in a Hadith Qudsi (Holy saying) “Neither My heavens nor My earth contain
Me, but the heart of My true believer contains Me”. Allah berfirman
dalam Hadis Qudsi (Suci berkata) “Baik saya langit bumi tidak saya
mengandung Aku, tetapi hati orang percaya sejati saya berisi Me”. This
‘containment’ is of knowledge and realisation and illumination. Ini
‘penahanan’ adalah pengetahuan dan realisasi dan pencahayaan.
The
Holy Prophet ÷ has said “die before you die” and he also said
“whosoever knows himself, knows his Lord”. ÷ Nabi Suci telah mengatakan
“mati sebelum kamu mati” dan ia juga mengatakan “barangsiapa yang tahu
dirinya, tahu Tuhannya”. So the Sufis use all of these methods and more
to transform the self. Jadi Sufi menggunakan semua metode ini dan lebih
untuk mengubah diri. It is common knowledge that the ego-self cannot
surrender to itself. Sudah menjadi rahasia umum bahwa diri-ego tidak
dapat menyerah kepada dirinya sendiri. From the very beginning of our
lives we are learning from our parents, our peers, schoolteachers, our
university lecturers, and the masters of whatever trade we undertake.
There is always someone at the beginning who must show us how to learn
and Tasawwuf is no exception. S
ejak awal hidup kita kita belajar
dari orang tua kita, rekan-rekan kita, guru, dosen universitas kami,
dan para empu perdagangan apa pun yang kita lakukan. Selalu ada
seseorang di awal yang harus menunjukkan kepada kita bagaimana untuk
belajar dan Tasawwuf ada pengecualian. However, there is something
unique to Islam and to Tasawwuf in particular, called bay’at , which was
performed by the Holy Prophet ÷ and this practice still continues right
to our time. Namun, ada sesuatu yang unik untuk Islam dan Tasawwuf
khususnya, bay’at disebut, yang dilakukan oleh Nabi Suci ÷ dan praktek
ini masih terus hak untuk waktu kita. In some parts of the world it is
called mukaffaf – taking of the hand. That is, you must take the hand of
the one nearest to you to link you to the chain which goes back to the
First Teacher who brought this Teaching to us, the Holy Prophet Muhammad
÷ , who links us to Allah Himself.
Di beberapa bagian dunia itu
disebut mukaffaf – dari. Tangan mengambil Artinya, Anda harus mengambil
tangan dari orang terdekat Anda untuk link Anda ke rantai yang akan
kembali ke Guru Pertama yang membawa ini Pengajaran kepada kami, Nabi
Muhammad ÷, yang menghubungkan kita kepada Allah sendiri. It is like a
very powerful magnetic circle. Hal ini seperti lingkaran magnet sangat
kuat. The one who attaches himself becomes like a magnet, receiving the
barakah, spiritual blessings , and participating in the Universal
Remembrance of Allah, because this Teaching is for all of humanity. It
is Universal. Orang yang melekat pada dirinya menjadi seperti magnet,
menerima barakah, berkat rohani, dan berpartisipasi dalam Universal
mengingat Allah, karena ini Pengajaran adalah untuk seluruh umat
manusia. Ini adalah Universal. It is fresh and unadulterated and it
gives you access to everything that your heart desires and unlocks the
mysteries of everything you want to know, but were afraid to ask. Hal
ini segar dan murni dan memberikan Anda akses ke segala sesuatu yang
keinginan hati Anda dan membuka misteri semua yang anda ingin tahu, tapi
takut untuk bertanya. I beseech my Beloved Allah to fill the hearts of
those who seek the Truth and nothing but the Truth, with the Truth, so
that they may become free, inward and outward.
Saya mohon saya
Kekasih Allah untuk mengisi hati orang-orang yang mencari kebenaran dan
hanya kebenaran, dengan kebenaran, sehingga mereka bisa menjadi bebas,
ke dalam dan luar. The 21st Century, the end of the cycle is a wonderful
time if the eye of the heart is open, but it is a dangerous time for
those who are in a comatose state of forgetfulness. Their only worries
and concerns deal iwth the material world, the enslavement to their work
and their bodily needs and desires and the weekly rituals of pushing
the tripod trolley through the supermarket, which has become our ‘home
away from Home’. Abad 21, akhir siklus adalah waktu yang indah jika mata
hati terbuka, tetapi merupakan waktu yang berbahaya bagi mereka yang
berada dalam keadaan koma dari kelupaan. Kekhawatiran hanya mereka dan
menangani masalah dengan dunia material, perbudakan untuk bekerja dan
kebutuhan tubuh mereka dan keinginan dan ritual mingguan dari mendorong
troli tripod melalui supermarket, yang telah menjadi ‘kami’ pulang pergi
dari rumah.
Almiraj Sufi & Islamic Study Centre was
established many years ago in Hobart, Tasmania, Australia. Almiraj sufi
& Pusat Studi Islam didirikan beberapa tahun lalu di Hobart,
Tasmania, Australia. It provides all those who want to know – and who
really want to know – with a large range of books on Sufi traditions and
their original sources and other traditions as well. Ini menyediakan
semua orang yang ingin tahu – dan yang benar-benar ingin tahu – dengan
berbagai macam buku tentang tradisi Sufi dan sumber asli mereka dan
tradisi lainnya. So, I hope this introduction helps to give you some
idea, but if you want more than the menu – the kitchen and the Cook are
here on the Web. Jadi, saya berharap pengenalan ini membantu untuk
memberikan ide beberapa, tapi jika Anda menginginkan lebih dari menu –
dapur dan Cook di sini di Web. May your search bring you success in this
life and the next. Anda cari Mei membawa Anda sukses dalam kehidupan
ini dan berikutnya.
And may Allah fill our hearts and yours with
Peace, Love and Knowledge and Guide us all to Him, by Him. Dan semoga
Allah mengisi hati kita dan Anda dengan Peace, Love dan Pengetahuan dan
Panduan kita semua kepada-Nya, oleh-Nya. Ameen. Ameen.
Sufism is
but a name; when it is finished, only Allah remains. Sufisme hanyalah
nama, ketika sudah selesai, hanya Allah tetap. Written by Murshid FA Ali
ElSenossi- Almiraj Sufi & Islamic Study Centre Ditulis oleh Ali
Mursyid FA-Almiraj Sufi ElSenossi & Pusat Studi Islam.
Maapkan kekurangan dan keterbatasan saya pribadi. @@@
Bulu Perindu Sukma
Bulu Perindu Asli Kalimantan 082168589479 /2683F21E
Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Ciri - ciri keaslian
Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing. Sepasang Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling mendekat dan melilit.
Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma
mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.
mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk
menggunakan bulu perindu ini.
kekuatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
"Bagi
Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah
asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris
usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"
|
Pembayaran dapat di lakukan ke salah satu rekening di bawah ini:
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
| |
| Bank BCA Kantor Cabang: KCU Bukit Barisan No. Rekening : 3831172434 Nama Pemilik : Hendro Susilo |
Bank Mandiri Kantor Cabang: KCP Medan Simpang pos No. Rekening : 105-00-1057268-7 Nama Pemilik : Hendro Susilo |
setelah transfer harap konfirmasi sms ke no 082168589479 ( Hendro Susilo )
sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu.
bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS
Code Resi Paket pengiriman anda dapat di lihat di " CEK STATUS PENGIRIMAN " di bawah ini
dengan cara memsukkan nomor barcode/resi pengiriman yang akan saya berikan kepada anda melalui email/sms
NB: untuk pemohon agar terlebih dahulu mengirimkan email atau sms ke alamat
dan jika ingin kontak langsung hub atau sms ke no 082168589479
TESTIMONI DARI BB
Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia
MAHAR PELET MANTRA 550.000 |MAHAR PELET FOTO |850.000 | MAHAR PELET SEMAR MESEM | 550.000 | MAHAR PUTER GILING 1000.000 | TLP/SMS 082168589479 /2683F21E
: JNE TIKI POS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar