Disarikan dari pemikiran al-Ghazali dalam Kitab Ihya’ Ulumiddin
Oleh Juru Angon
agilfatih@yahoo.co.id
Ketahuliah,
bahwa seseorang yang mengetahui sesuatu – walaupun sesuatu yang sangat
sederhana – dengan melalui ilham yang tiba-tiba saja ada dalam hatinya
tanpa pernah menyadarinya, maka berarti ia telah mengetahui kebenaran
jalan tersebut. Dan barang siapa yang belum pernah mendapatkan
pengetahuan ilhami semacam ini, hendaklah dia mempercayai tentang
kebenaran adanya, karena pengetahuan semacam ini merupakan pengetahuan
yang sangat tinggi tingkatannya. Hal ini diperkuat dengan dalil-dalil
syara’ dan pengalaman atau kisah-kisah mereka yang mengalaminya.
Di
antara dalil-dalil itu adalah firman Allah Swt: “Dan orang-orang yang
berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan Kami tunjukkan
Kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar
beserta orang-orang yang berbuat baik” (Qs. Al-Ankabut; 69).
Semua
hikmah itu muncul dari hati lantaran ketekunannya dalam beribadah dan
bukan disebabkan karena belajar, dengan kata lain, melalui ilham dan
kasyf.
Rasulullah Saw bersabda: “Barang siapa yang berbuat sesuai
dengan apa yang diketahuinya, maka Allah Swt akan mewariskan kepadanya
ilmu yang belum pernah diketahuinya dan memberikan petunjuk atas apa
yang dikerjakannya sehingga ia berhak mendapatkan surga. “Barang siapa
yang tidak berbuat sesuai dengan apa yang diketahuinya, maka Allah Swt
akan menyesatkan apa yang telah diketahuinya itu dan (Allah Swt) pun
tidak memberikan petunjuk atas apa yang dikerjakannya, sehingga ia
pantas masuk neraka.”
Allah Swt berfirman: “Barang siapa yang
bertakwa kepada Allah Swt, Allah Swt akan memberikan jalan keluar
baginya (dari semua kesulitan dan ketidaktahuan), dan menganugerahkan
rizki kepadanya dari jalan yang tidak terduga” (Qs.Al-Thalaq; 2-3).
Maksudnya adalah; Allah Swt menganugerahkan ilmu tanpa melalui belajar
dan memberikannya kecerdasan tanpa harus berlatih.
Allah Swt
berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, jika kamu bertakwa kepada
Allah, niscaya Dia akan memberikan kepadamu furqaan” (Qs. Al-Anfal; 29).
Yang
dimaksud dengan “furqan” dalam ayat diatas adalah cahaya atau nur yang
bisa membedakan antara yang haq dan yang batil serta dapat
mengeluarkankannya dari hal-hal yang syubhat atau tidak jelas status
halal-haramnya. Oleh karena itu, Rasulullah Saw dalam do’anya selalu
memohon diberikan cahaya atau nur, sebagaimana nampak dalam do’a beliau
berikut ini:
“Ya Allah, berilah aku nur, tambahilah aku nur dan
jadikanlah nur berada dalam hatiku, dalam kuburku, dalam pendengarnku,
dalam penglihatanku, dalam rambutku, dalam kulitku, dalam dagingku,
dalam darahku dan dalam tulangku.”
Rasulullah Saw pernah ditanya
tentang maksud kata “syaraha” dalam ayat: “Maka apakah orang-orang yang
dibukakan Allah hatinya untuk (menerima) agama Islam lalu ia mendapat
cahaya dari Tuhannya (sama dengan orang yang membatu hatinya)? Maka
kecelakaan yang besarlah bagi mereka yang telah membatu hatinya untuk
mengingat Allah. Mereka itu dalam kesesatan yang nyata. (Qs. Al-Zumar;
22).
Jawab Rasulullah Saw: “Yakni “meluaskan atau melapangkan”,
karena jika Allah Swt menempatkan nur dalam hatinya, maka dadanya akan
menjadi luas dan lapang.”
Rasulullah Saw juga pernah mendo’akan
Ibn Abbas:“Ya Allah, fahamkanlah ia dalam persoalan agama dan ajarkanlah
ia ta’wil (kemampuan untuk menafsiri al-Qur’an-pen).”
Ali
(semoga Allah Swt meridlainya) berkata: “Tidak ada sesuatu pun di sisi
kami yang bisa mebuat Rasulullah Saw senang kepada kami, kecuali Allah
Swt memberikan seorang hamba yang faham betul terhadap kitab suci-Nya.”
Dan ini bukan diperoleh karena belajar.
Diriwayatkan, bahwa yang
dimaksud dengan “hikmah” dalam ayat (“Barang siaa yang telah diberi
hikmah, maka sesunggunya ia telah dikaruniai kebaikan yang sangan
banyak”- Qs. Al-Baqarah; 269) adalah “pemahaman terhadap kitabullah”.
Sedangkan maksud ayat (“Maka Kami telah memberikan pengertian kepada
Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); Qs. Al-Anbiya; 79) adalah
Allah Swt telah memberikan kasyf kepada Sulaiman ‘alaihi salam.
Abu
Darda berkata: “Seorang mukmin adalah orang yang melihat dengan nur
Allah Swt dari belakang hijab yang tipis. Demi Allah Swt, sesungguhnya
Allah Swt telah menempatkan cahaya atau nur kebenaran dalam hati mereka
dan lidah mereka.”
Salah seorang salaf berkata: “Seorang mukmin sering disangka sebagai “kuhan” atau paranormal.”
Rasulullah Saw bersabda: “Berhati-hatilah dengan “firasat” orang yang beriman, karena ia melihat dengan “nur” Allah Swt.”
Hal
itu juga diisyratkan oleh Allah Swt dalam firmannya: “Sesungguhnya pada
yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan Kami)
bagi orang-orang yang memperhatikan tanda-tanda” (Qs. Al-Hijr; 75); dan
dalam ayat:“Sesungguhnya Kami telah menjelaskan tanda-tanda kekuasaan
Kami kepada kaum yang yakin” (Qs. Al-Baqarah; 118).
Al-Hasan
meriwayatkan dari Rasulullah Saw, bahwa beliau bersabda: “Ilmu itu ada
dua. Ilmu batin itu ada di dalam hati, dan itulah ilmu yang bermanfaat…”
Ketika
salah seorang ulama ditanya tentang ilmu batin, dia menjawab: “Ilmu
batin adalah salah satu rahasia Allah Swt yang diberikan ke dalam hati
para kekasih-Nya. Allah Swt bahkan tidak memberikannya kepada malaikat
dan manusia biasa”.
Rasulullah Saw bersabda: “Di antara umatku
ada yang menjadi “muhdisin” guru dan mukallimin (ahli kalam). Sedangkan
Umar adalah salah satu dari mereka.” Yang dimaksud dengan al-muhdis
adalah al-mulham (orang yang diberi ilham), yakni orang yang hatinya
telah dibukakan (al-kasyf) oleh Allah Swt, sehingga bisa mengetahui
sesuatu tanpa menggunakan perantaraan panca indera sebagaimana orang
kebanyakan.
Sedangkan al-Qur’an telah menjelaskan bahwa taqwa
adalah kunci dari hidayah dan al-kasyf, yang berarti bahwa al-kasyf
diperoleh tanpa harus belajar. Allah Swt berfirman: “Sesungguhnya pada
pertukaran malam dan siang itu dan pada apa yang diciptakan Allah di
langit dan di bumi, benar-benar terdapat tanda-tanda (kekuasaan-Nya)
bagi orang-orang yang bertakwa” (Qs. Yunus; 6).
Ayat di atas
mengisyaratkan bahwa hanya orang yang beriman saja lah yang diberi
keistimewaan untuk mengetahui semua yang diisyaratkan dalam ayat di
atas.
Dalam ayat lain, Allah Swt juga berfirman: “(Al Qur’an) ini
adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran
bagi orang-orang yang bertakwa” (Qs. Ali Imran; 138).
Abu Yazid
al-Busthami berkata: “Bukanlah dinamakan ‘alim orang yang menghafalkan
kitab, karena jika ia lupa maka ia menjadi orang yang bodoh. Yang
disebut ‘alim yang sesungguhnya adalah orang yang mendapatkan ilmunya
langsung dari Allah Swt tanpa menghafal atau belajar. Inilah ilmu
rabbani yang diisyaratkan Allah Swt dalam firmanya (“Lalu mereka (Musa
dan pembantunya) bertemu dengan seorang hamba (Nabi Khidlir) di antara
hamba-hamba Kami, yang telah Kami berikan kepadanya rahmat dari sisi
Kami, dan yang telah Kami ajarkan kepadanya ilmu dari sisi Kami.” – Qs.
Al-Kahfi; 65).
Meskipun semua ilmu adalah berasal dari Allah Swt,
tetapi ada sebagian ilmu yang diperoleh harus dengan belajar-mengajar
dan ini tidak disebut dengan ilmu ladunni. Adapun ilmu ladunni adalah
ilmu yang ada dengan sendirinya di dalam hati tanpa sebab-sebab yang
wajar, sebagaimana biasanya pengetahuan masuk dari luar.”
Itulah
beberapa uraian tentang dalil-dalil naqliyah mengenai persoalan di atas.
Sekiranya kami kumpulkan semua ayat, hadits dan perkataan sahabat atau
tabiin niscaya akan sangat banyak.
Adapun bukti-bukti yang berupa
pengalaman juga sangat banyak, dan itu banyak dialami oleh para
sahabat, tabiin dan generasai sesudahnya. Abu Bakar Ashidiq, menjelang
wafatnya, pernah berkata kepada puterinya, ‘Aisyah :”Engkau akan
mempunyai adik perempuan.” Pada saat itu isteri Abu Bakar sedang hamil
dan ternyata memang kemudian melahirkan seorang bayi perempuan. Abu
Bakar telah mengetahui sebelumnya bahwa anak yang dikandung isterinya
adalah perempuan.
Umar bin Khatab juga pernah berteriak di
tengah-tengah khutbahnya: “Awas, berlindunglah kalian di balik bukit
itu!” Umar saat itu mengalami kasyf, yakni mengetahui bahwa di atas
bukit, musuh sedang mengawasi pasukan Islam, sehingga Umar
memperingatkan pasukan Islam yang saat itu sedang berperang di suatu
tempat, padahal beliau sedang berada di atas mimbar masjid, tetapi suara
beliau terdengar sampai ke tengah-tengah pasukan Islam. Hal ini tentu
merupakan salah satu bukti karamah beliau.
Anas bin Malik
menceritakan pengalamannya: “Saya bertamu ke rumah Usman bin Afan.
Sebelumnya, di tengah jalan, saya bertemu dengan seorang wanita. Saya
sempat meliriknya dan membayangkan kecantikannya. Ketika saya masuk ke
rumah Usman, beliau berkata: “Ada salah seorang di antara kalian yang
masuk ke rumahku dan sisa-sia zina nampak di matanya! Tidakkah kamu tahu
bahwa zina mata adalah memandang (pada sesuatu yang dilarang)? Kamu mau
bertaubat, atau saya hukum kamu?” Saya bertanya kepadanya: “Adakah
wahyu setelah nabi? Jawab beliau: “Tidak, tetapi saya tahu (kejadian
tentangmu) berdasarkan firasat yang benar.”
Abu Said al-Harraz
berkata: “saya memasuki masjidil haram dan melihat serang faqir yang
mengenakan pakaian sobek-sobek. Aku pun berkata dalam hati: “Orang ini
mungkin pura-pura miskin.” Lalu dia mengundangku dan berkata:
“Sesungguhnya Allah Swt mengetahui apa yang ada di hatimu, maka takutlah
kepada-Nya” (Qs. Al-Baqarah; 235). Kemudian, aku pun beristighfar dalam
hati dan dia berkata lagi: “Sesungguhnya Allah Swt menerima taubat dari
hamba-hamba-Nya” (Qs. Al-Syura; 25), lalu dia menghilang dan aku tidak
pernah melihatnya lagi.
Zakariya bin Daud berkata: “Abu al-Abbas
bin Masruq berkunjung ke rumah Abu al-Fadl al-Hasyimi yang sedang sakit.
Al-Hasyimi mempunyai keluarga yang banyak dan Abu al-Abbas tidak
mengetahui darimana al-Hasyimi menghidupi keluarganya. Al-Hasyimi
berkata: “Ketika aku bertanya dalam hati, darimana laki-laki ini bisa
memberi makan keluarganya, tiba-tiba al-Hasyimi menghardikku: “Hai Abu
al-Abbas, hilangkanlah pikiran yang rendah itu, karena sesungguhnya
Allah Swt memiliki rahasia yang tersembunyi.” @@@
Bulu Perindu Sukma
Bulu Perindu Asli Kalimantan 082168589479 /2683F21E
Di dalam blog ini akan saya jelaskan tentang khasiat dari Bulu Perindu yang melegenda yang khasiat utamanya adalah sebagai media pengasihan atau pemikat lawan jenis,baik Pria ataupun Wanita. Bulu perindu dapat mengatasi Solusi asmara anda yang kandas,pacar di ambil orang,cinta bertepuk sebelah tangan, dan semua yang berhubungan dengan asmara ..
Ciri - ciri keaslian
Jika di tetesi / dibasahi air dan di letakkan di atas lantai atau sehelai kertas, maka secara menakjub kan Bulu Perindu tersebut akan menggeliat - geliat laksana seekor cacing. Sepasang Bulu Perindu jika di dekatkan / dipertemukan ujung - ujungnya, secara ajaib akan berangsur - angsur saling mendekat dan melilit.
Testing Video Keaslian Bulu Perindu Sukma
mahar tingkat satu 300.000 sudah ongkos kirim
khasiatnya antara lain.. pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita.
mahar tingkat Dua 550.000 ribu sudah ongkos kirim
Khusus yang tingkat dua perbedaanya dengan tingkat satu adalah khusus bagi yang sudah berumah tangga atau sudah menikah, mengapa demikian karena power atau bulu perindu tingkat 2 mempunyai power 2x lebih besar dari tingkat 1 karena untuk orang yang sudah menikah rata-rata mempunyai aura yang sudah melemah karena faktor energi cakranya yang meredup akibat sudah seringnya berhubungan badan, jadi di butuhkan kekuatan ekstra untuk
menggunakan bulu perindu ini.
kekuatan bulu perindu tingkat 2 ini di fokuskan untuk mengembalikan pasangan yang selingkuh/pergi dengan laki-laki lain atau sudah tidak cinta lagi
khasiatnya antara lain..
pengasihan, pemikat lawan jenis, penarik simpati, disenangi atasan bawahan, pelaris usaha, pelet, cepat dapat jodoh,mengembalikan pasangan yang selingkuh, cocok untuk pria dan wanita tanpa ritual,puasa dan tanpa pantangan juga bisa di wariskan ke Anak CucuTanpa perlu panjang lebar berikut Testimoni para pemakai Bulu Perindu Sukma.
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
"Bagi
Para Pria dan wanita Yang Ingin Berhasil Dalam Mengatasi masalah
asmara,jodoh,perselingkuhan,agar di sayang atasan dan juga pelaris
usaha,Bisa Menggunakan Bulu Perindu Ini Sebagai Solusi"
|
Pembayaran dapat di lakukan ke salah satu rekening di bawah ini:
"Disclaimer : Hasil dan manfaat dari media bulu perindu ini akan berbeda-beda terhadap individualnya"
| |
| Bank BCA Kantor Cabang: KCU Bukit Barisan No. Rekening : 3831172434 Nama Pemilik : Hendro Susilo |
Bank Mandiri Kantor Cabang: KCP Medan Simpang pos No. Rekening : 105-00-1057268-7 Nama Pemilik : Hendro Susilo |
setelah transfer harap konfirmasi sms ke no 082168589479 ( Hendro Susilo )
sertakan juga no hp dan alamat lengkap saudara untuk memudah kan pengirimam bulu perindu.
bulu perindu dan tata cara penggunaanya akan di kirim melalui JASA JNE,TIKI DAN POS
Code Resi Paket pengiriman anda dapat di lihat di " CEK STATUS PENGIRIMAN " di bawah ini
dengan cara memsukkan nomor barcode/resi pengiriman yang akan saya berikan kepada anda melalui email/sms
NB: untuk pemohon agar terlebih dahulu mengirimkan email atau sms ke alamat
dan jika ingin kontak langsung hub atau sms ke no 082168589479
TESTIMONI DARI BB
Bukti pengiriman JNE dan Pos Indonesia
MAHAR PELET MANTRA 550.000 |MAHAR PELET FOTO |850.000 | MAHAR PELET SEMAR MESEM | 550.000 | MAHAR PUTER GILING 1000.000 | TLP/SMS 082168589479 /2683F21E
: JNE TIKI POS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar